Belajar itu Buta akan Usia pula Bencana

Ibu Sumiyem, Juminem, dan beberapa ibu lainnya tidak kuasa menahan senyum malu. Ini karena mereka kurang tepat dalam melafalkan huruf iqro. Tidak jarang mereka tertawa sendiri karena salah menyebutkan beberapa huruf Arab. Sejak ba’da Zhuhur hingga hampir dua setengah jam kemudian ibu-ibu Dusun Kalitengah Lor itu begitu bersemangat untuk berlatih membaca iqro.
Di hari Jumat, 11 Februari 2011 itu suasana masjid Nurul Huda Dusun Kalitengah Lor itu menjadi begitu menyenangkan. Hal Ini terutama juga karena keramahtamahan ibu-ibu pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor itu.
Yuliana, Resti, Evan, Maratus, Tri, dan Saena pun tertular tak mampu menahan tawa. Meski demikian para mahasiswi peserta KKN UAD Divisi I.D.2 itu tetap antusias melatih ibu-ibu membaca Al Qur’an. Keinginan untuk dapat membaca ayat Al Qur’an dengan benar para ibu sangat besar. Mereka seolah tak terganggu dengan kondisi pengungsian yang ada.
Para mahasiswa KKN Alternatif UAD ini juga mendapat pelajaran luar biasa akan sikap pantang menyerah. Semangat belajar tak mengenal usia pula tak mudah luluh karena bencana.


Selain itu, para mahasiswa juga ikut membersihkan dan menyiapkan masjid untuk persiapan pertemuan. Pertemuan itu adalah antara pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor dengan Pemerintah Kota Sleman. Mahasiswa peserta KKN juga ikut serta dalam rapat yang membahas sosialisasi program transmigrasi tersebut.