Kehadiran Sheila On 7 Menghibur Mahasiswa Baru

Setelah berjalan selama satu minggu (3-8 September 2012, kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berakhir. Untuk menutup perhelatan yang berjalan setahun sekali tersebut, pihak panitia P2K bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) musik UAD) menghadirkan band terkemuka Indonesia. Tampilnya band berasal dari Yogyakarta ini dimaksudkan untuk menghibur mahasiswa baru (maba).
“Semua penuh dengan perjuangan. Awalnya kami berniat mengundang Shaggy Dog. Kami beranggapan, dengan hadirnya Shaggy Dog akan menambah warna baru dalam acara P2K. Terlebih sebelumnya Shaggy belum pernah maggung di UAD,” papar Fadhlan Adi Pratama, mahasiswa smester 7 Pendidikan Matematik yang menjadi juru bicara UKM Musik UAD.
“Sebenarnya kami hampir menemukan kata sepakat dengan Shaggy Dog. Tapi dengan beberapa alasan, akhirnya pilihan pun dirubah. Lalu kami merundingkan mencari alternatif band lain. Mencuat beberapa nama seperti Jikustik, Seventeen, Letto, dan Sheila on 7. Setelah berdiskusi, akhirnya pilihan pun jatuh pada band yang baru saja me-realse album terbaru, Berlayar, yaitu Sheila on 7,” tegas pria kelahiran Kebumen 23 Juni 1989 yang pernah menjadi ketua UKM musik periode 2011 lalu.
“Seperti inilah perjuangan. Kami ingin menampilkan yang terbaik buat mahasiswa baru. Kami tidak ingin mengecewakan mereka. Kami menyadari seminggu menjalani P2K bukanlah hal mudah. Semoga dengan adanya penampilan Sheila on 7 mampu menyegarkan kembali fisik dan pikiran sebelum memasuki kuliah,” tutupnya dengan senyuman yang mempesona.
“Acaranya asyik. Saya belum pernah melihat S07 secara langsung. Ini yang pertama. Dan sangat berkesan. Saya senang. Terimakasih kakak-kakak panitia,” ujar Zaitun, mahasiswa asla Bengkulu. (IHS)




“Kami selesaikan semalaman. Bertiga. Mengerjakannya memang sebentar, tidak lebih dari 2 jam. Tapi pencarian bahan bakunya itu yang bikin sedikit pusing. Mulai dari warung kecil, pasar tradisional sampai mini market. Tapi seru, namanya juga berjuang. Tidak sia-sia, akhirnya kami bisa menyelesaikan topi dan perlengkapan lainnya tepat setengah dua subuh.” papar Hertiko B yang diiyakan oleh kedua temannya, Adityo dan Fajar Bagaskara M, calon mahasiswa Fakultas Sastra saat diwawacarai sesaat setelah ketiganya mendapatkan hukuman karena terambat.
Manusia dihargai karena karyanya. Chahyo Edi Pramono, salah satunya. Mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD ini pantang menyerah terus berkarya. Mahasiswa yang lahir 2 Maret 1994 di Kulon Progo tersebut sangat antusias ketika tim reporter bertanya tentang prestasi-prestasi yang telah diraihnya.
