UAD Juara Nasional dan Internasional Fotografi
Kali ini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi Lensa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) unjuk prestasi. Buktinya salah satu anggota UKM Fotografi Lensa UAD yang bernama Dinda Ayu Lestari Priyono, mahasiswi semester 5 program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) berhasil meraih juara 1 ajang Canon Photo Marathon 2012.
Kegiatan Canon Photo Marathon 2012 dilakukan di 5 negara se-Asia. Lima negara ini adalah India, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Secara khusus kegiatan Canon Photo Marathon di Indonesia digelar di 3 kota, yaitu Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta.
Dinda memilih Yogyakarta sebagai ajang menguji kemampuannya. Dan kualitasnya mengabadikan moment teruji. Dia berhasil meraih juara 1 dari 800 peserta yang mengikuti kontes foto tersebut.
Foto yang dijepret Dinda berlokasi di Keraton Yogyakarta. Adapun objek yang dibidik adalah abdi dalem keraton dan pengunjungnya. Warna gambar yang dipilih dengan menggunakan mode hitam dan putih. “Memilih mode hitam dan putih karena berdasarkan pertimbangan warna objek dan pencahayaan di sekitarnya” tutur Dinda saat jumpa pers dengan Forum Wartawan UAD, Senin (11/05).
Selain memperoleh juara satu pada lomba tersebut, Dinda juga sukses meriah juara 1 pada kompetisi fotografi yang diselenggarakan oleh Permedia Universitas Utara Malaysia (UUM). Kompetisi diinisiasi oleh UMM pada tanggal 3 Oktober – 6 Oktober 2012.
Tidak hanya Dinda, anggota UKM Lensa bernama Firsto Adi Prasetya berhasil meraih juara ke-2 kontes fotografi yang gagas oleh UMM. “Foto yang diambil adalah foto air mancur yang berada di depan kantor rektorat UUM dengan tehnik slow speed untuk menimbulkan efek seperti air mancur yang benar-benar mengalir dengan deras. Pengambilan sudut atau angel dari bawah karena ingin juga memperlihatkan birunya langit pada saat itu” jelas mahasiswa semester 7 Program Studi Teknik Informatika ini.
Wahyu Hidayat mengikuti jejak rekan-rekannya mengukir prestasi. Mahasiswa Fakultas Hukum ini juga meraih juara 3 pada Jambore Mahasiswa Fotografi Indonesia tingkat Nasional (JFMI) di Universitas Negeri Mataram Nusa Tenggara Barat.
Wahyu berhasil menjadi juara 3 setelah mengalahkan 400-an peserta lainnya. Wahyu menuturkan bahwa Jambore ini bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi antar mahasiswa pecinta fotografi.
“Saya mengabadikan foto itu pada hari ke 2 jambore fotografi saat hunting ke Suku Sasak di Desa Gumantar. Yang menantang bagi saya adalah saat memotret ternyata berlawanan dengan cahaya matahari. Kondisi seperti menyulitkan saya mengambil gambar. 200 jepretan saya lakukan untuk mengambil gambar terbaik. Dan alhamdulliah saya mendapatkannya. Foto BW hasil jepretan saya diapresiasi dewan yuri meraih juara 3, ” kenang Wahyu. (Sbwh)
Membangun Sikap Guru
Sule Subaweh
Tentu masih terekam dalam ingatan kita tentang perilaku para siswa akhir-akhir ini. Beberapa waktu yang lalu, sebuah tragedi terbunuhnya siswa SMA akibat tawuran. Diberbagai media terlihat sikap anarkis siswa seolah menjadi budaya baru dalam benak mereka. Tentu ini menjadi catatan serius bagi para pendidik.
Melihat realitas itu peran guru menjadi sangat penting dalam hal mendidik dan membentuk sikap siswa agar tidak melakukan tindakan anarkhis. Agar guru memiliki manfaat lebih besar untuk mengatasi tawuran siswa, maka perlu melakukan evaluasi diri. Bisa jadi tawuran yang mengancam dirinya sendiri dan orang sekitar. Seperti tawuran bukan atas kemauan siswa, tetapi karena guru belum sepenuhnya bisa memahami sikap siswa.
Mengapa sikap penting untuk diperhatikan ? Sikap bisa membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter dalam dunia pendidikan. Slameto berpendapat bahwa sikap merupakan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa dan merupakan sesuatu yang dipelajari, dan juga sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Tentu hal tersebut banyak tidak disadari oleh guru.
Dalam membentuk sikap, seharusnya guru memberikan tauladan yang baik pada siswa. Namun guru kadang tak mampu menunjukan sikap yang baik. Hal ini dapat dilihat pada beban persoalan guru masih dibawa di sekolah. Misalnya persoalan dengan istrinya dan anak-anaknya terimbas kepada murid di sekolah sebagai pengalihan.
Mengembangkan sikap
Dengan begitu guru harus mampu membangun sikap yang baik. Seperti bisa melakukan kontrol diri dan terampilan dalam memahami kehidupan mentalnya sendiri. Proses ini dapat berdampak positif pada guru untuk bisa menunjukkan kearifan dalam membimbing murid-muridnya dan lebih sayang terhadap mereka.
Rasa sayang ini tumbuh karena guru mengetahui kondisi batiniah yang mempengaruhi kelakuan siswa. Barangkali siswa melakukan tindakan agresif, melanggar aturan, dan bolos sekolah bukan atas kemauan sendiri, tetapi dipengaruhi oleh fakto-faktor lain yang dapat berpengaruh pada perkembangan jiwanya. Ketika guru mampu memahami akan kondisi mental atau faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut tidak serta merta menganggap siswa sebagai anak yang nakal, nambun bisa jadi mereka menjadi brutal karena sebagai korban dari pengaruh lingkungan negatif.
Oleh karena itu dalam mengatasi problem siswa guru perlu meneliti kondisi psikologis yang menyebabkan menyebabkan siswa berperilaku negatif. Mereka berperilaku negatif apakah dari kondisi lingkungan yang bertindak represif atau mendapat perlakuan cara-cara otoriter ? Atau faktor penyebab yang lain ?
Sesudah memahami kondisi siswa baru dilakukan pendekatan secara personal. Seperti membuat kegiatan kreatif untuk penyaluran energi, memberi pengertian perihal memberi dan menerima. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan diskusi sebagai ganti dari perintah, larangan dan peraturan keras.
Proses itu tak disadari secara perlahan siswa meniru cara gurunya. Dengan begitu meski tak secara langsung guru memberi petuah, membikin siswa dengan sendirinya akan mengubah perilaku menjadi siswa yang baik, bahkan menjadi istimewa. Merujuk pada pendapatnya Yung bahwa bawah sadar mengandung dorongan-dorongan dan pengalaman-pengalaman yang diwarisi. Sehingga pada dasarnya guru adalah pewaris sifat dan sikap yang paling besar di sekolah.
(Artikel ini dimuat di Suara Merdeka)
Penulis adalah pengelola WEB Universitas Ahmad Dahlan
Milad Berdampak Positif Bagi Masyarakat
Hj. Megawati, S.H., M.Hum. Wakil Ketua Panitia Milad UAD Ke-52
“Meski Milad UAD ke-52 jatuh pada tanggal 19 Desember mendatang, tetapi kami sudah menyelenggarakan beberapa kegiatan estafet sebelumnya yang dimulai bulan Oktober ini. Kami berharap Milad sekarang terjalin kekeluargaan yang lebih kuat dan lebih baik. Milad kali ini juga melibatkan masyarakat di luar kampus. Sehingga perayaan Milad dapat memberikan dampak positif, bukan hanya bagi masyarakat kampus, tetapi juga bagi masyarakat sekitar kampus,” ujar Hj Megawati, S.H., M.Hum. Dekan Fakultas Hukum UAD.
Selanjutnya wakil Ketua Panitia Milad Ke 52 menjelaskan mengenai keberadaan UAD yang mampu mempertahankan eksistensinya selama lima puluh dua tahun. Menurut Dekan Fakultas Hukum ini bahwa tidak mudah untuk istiqamah menjalani pengabdian selama kurun waktu itu. ” Di tengah-tengah ketatnya persaingan, banyak Perguruan Tinggi Swasta gulung tikar. Tapi tidak dengan UAD. Alhamdulliah UAD semakin berprestasi” ungkapnya.
Terbukti setelah IKIP Muhammadiyah dikembangkan menjadi UAD, kampus yang lahir 19 Desember 1960 sudah memiliki 5 kampus dengan jumlah mahasiswa lebih dari 14 ribu. (IHS)
Mari kita meriahkan. Milad UAD Ke-52
Milad UAD ke-52 tahun ini mengusung tema Green Economy for Sustainable Development yang ditujukan untuk wacana pelestarian lingkungan.
Milad Universitas Ahmad Dahlan ke-52 berlangsung. Kali ini panitia berasal dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Beni Suhendra, S.E., M.Si., sekretaris 1 menjelaskan bahwa panitia sudah siap menggelar berbagai acara.
Berpondasi pada latar belakang pemikiran mengenai pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) untuk kepentingan manusia. Cara yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan SDA dengan padat modal dan padat karya. Tujuannya untuk mensejahterakan umat manusia secara menyeluruh. Tetapi kenyataan yang terjadi tujuan ini tidak tercapai karena pemanfaatan SDA sering mengabaikan kelestarian lingkungan.
Merespon masalah tersebut, Milad UAD ke-52 memilih tema Green Economy for Sustainable Development. Tema ini diangkat dalam rangka menggemakan wacana pelestarian lingkungan.
“Kami berharap seluruh civitas akademika di UAD dapat terlibat, baik itu dosen, karyawan, mahasiswa, bahkan masyarakat di lingkungan UAD. Milad adalah milik kita bersama. Jadi mari kita meriahkan.” ujar Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UAD. (FM)
Peluncuran Logo Milad Ke-52. Alhamdulillah, UAD Makin Dipercaya Masyarakat
Kamis (11/1/2012), launching Logo Milad UAD ke-52 berlangsung di Hall Kampus I UAD. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD periode 2012 –2016 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. menandai launching logo Milad UAD ke-52 dengan membuka “Tirai”.
Agenda launching logo itu sebagai simbol dimulainya serangkaian kegiatan Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-52 dengan mengusung tema Green Economy for Sustainable Development.
Berkaitan dengan tema Milad, Drs. Kasiyarno, M.Hum menjelaskan bahwa masalah global warming masih mendapat perhatian publik. Problem yang terjadi seperti pembangunan yang mengesampingkan dampak lingkungan, industri membuang limbah sembarangan, dan pencemaran lingkungan. Melihat realitas ini, maka Milad UAD ke-52 diharapkan mampu menggunggah kesadaran masyarakat peduli pada pemeliharaan lingkungan.
Ketika ditanya mengenai pencapaian prestasi, Rektor UAD ini menjawab bahwa tumbuh rasa syukur dan bangga atas usia UAD yang memasuki usia 52 tahun. “Sampai sekarang UAD masih dipercaya masyarakat. Keberhasilan ini karena perjuangan dan kemampuan mengatasi hambatan. Perjuangan dan hambatan bisa dilalui karena adanya kerjasama yang solid, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas sebagai prinsip yang harus dipegang dalam bekerja. Semoga UAD terus mengalami perubahan ke arah lebih baik. UAD juga dapat menghasilkan lulusan yang berkarakter dan menjadi rahmatan lilalamin. Bekal ilmu akademik dan agama yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat” terang Kasiyarno dengan yakin. (FM)
Ayo Bergegas. Sudah Dibuka Beasiswa ke Eropa untuk Pelajar ASEAN
JAKARTA – Komisi Eropa menawarkan beasiswa sarjana/pascasarjana bagi para pelajar dari negara Asia Tenggara di kampus-kampus mitra Eropa. Program ini terbuka bagi pelajar dan staf perguruan tinggi dari negara Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Sri Lanka, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Para pelamar bisa memilih berbagai bidang studi yang ditawarkan oleh Komisi Eropa untuk jenjang sarjana, magister, dan doktoral.
Selain menjadi warga negara dari berbagai negara tersebut, para pelamar juga tidak boleh menetap atau telah melakukan kegiatan utama seperti bekerja dan belajar selama 12 bulan berturut-turut dalam lima tahun terakhir di salah satu negara di Eropa. Pelamar juga tidak boleh sedang menerima beasiswa dari pihak lain, termasuk program yang berada di bawah proyek Erasmus Mundus, ketika melamar beasiswa AREAS ini.
Beasiswa ini akan diberikan kepada dua pelamar terpilih pada 2012 dan 2013 untuk memulai studi pada tahun yang sama. Beasiswa akan diberikan selama satu hingga 34 bulan, tergantung level dan jenis studi yang dipilih awardee. Penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan biaya studi bulanan dengan rincian jenjang sarjana: 1.000 euro, magister: 1.000 euro, doktoral: 1.500 euro, Post-doktoral: 1.800 euro, staf: 2.500 euro.
Selain biaya studi, program ini juga akan memberikan biaya perjalanan penerima beasiswa, serta menyediakan asuransi kesehatan, perjalanan, dan kecelakaan selama masa studi. Program beasiswa AREAS juga menjamin para penerima beasiswa tidak harus membayar biaya apa pun selama menempuh studi di kampus masing-masing. Awardee akan tetap membayar biaya pendidikan di kampus asal.
Syarat untuk melamar beasiswa ini adalah memiliki kualifikasi akademik yang baik, ditunjukkan dengan bukti transkrip dan gelar akademik. Pelamar juga harus melampirkan proposal rencana studi atau pengalaman bekerja. Kemampuan berbahasa calon pelamar harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan program. Berkas lamaran juga dilengkapi dengan esai motivasi dan surat rekomendasi.
Lamaran beasiswa dilakukan secara online dan ditutup pada 30 November 2012. Informasi lengkap bisa disimak di laman ini. (rfa)
Hubungi Kami
Kampus 1 (Kantor Pusat)
Jl. Kapas 9, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120
Faximille : 0274-564604
Email : info[at]uad.ac.id