IMM Adakan Tabligh Akbar
Kamis (21/05/2015), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (IMM UAD) Zona 2 melaksanakan Tabligh Akbar dengan tema “Islamophobia di Negeri Mayoritas Muslim”. Acara tersebut diadakan sejak pukul 19.30‒22.00 WIB di Auditorium kampus II Jalan Pramuka 42, Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara adalah Hidayatu Rahman.
“Acara ini ditujukan untuk mendalami ilmu agama yang seharusnya umat Islam ketahui agar mereka tidak terombang-ambing dalam agamanya sendiri,” tutur Rian Dhika sebagai ketua panitia dalam sambutannya.
Terkait dengan tema yang dipilih, panita mengungkapkan bahwa dewasa ini, muslim di Indonesia sudah tidak peduli dengan agamanya. Keapatisan umat terhadap penegakan agama Islam menciptakan pertumpahan darah di negara yang seharusnya tenteram dan damai.
Mufti Hakim selaku Pembina IMM Zona 2 dalam sambutannya mengatakan, “Sebenarnya gerakan Islam selalu peduli. Jika ada ketidakadilan, maka IMM ada di tengah-tengahnya. Muhammadiyah hadir untuk orang yang membutuhkan pertolongan, dan akan menjadi penyelamat umat.”
Majunya teknologi membuat masyarakat lebih mudah menyerap berbagai informasi dari luar tanpa penyeleksian baik dan buruknya. Hal ini menjadi penyebab utama phobia Islam di negeri yang mayoritas masyarakatnya pemeluk Islam, dengan berbagai organisasi Islam. Fenomena seperti ini menjadi tugas IMM dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah, yakni membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Mari budayakan idealisme sebagai intelektual muslim untuk membawa kebenaran Islam dengan ketenteraman,” tutup Mufti Hakim di hadapan ratusan mahasiswa UAD dari berbagai fakultas yang menjadi peserta dalam acara tersebut. (AKN)

Terhitung sejak Selasa‒Kamis (19‒21/05/2015), Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-29 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kawasan Malioboro, dan Candi Kalasan. Acara tersebut merupakan serangkaian acara dalam pra-Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar Agustus mendatang.
Keselamatan pasien di era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi topik yang selalu diperbincangkan akhir-akhir ini. Hal itu tidak terlepas dari masih adanya laporan masyarakat terkait dugaan malpraktik atau perlakuan diskriminasi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Terselenggaranya program BPJS Kesehatan seharusnya mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Harapannya, akan berdampak positif pada terjaminnya keselamatan pasien dan tidak ada lagi perlakuan diskriminatif yang diterima oleh pasien.

“Dinamisasi Tadjid dan Pengembangan Intelektualisme Muhammadiyah dalam Masyarakat Terbuka” begitulah tema yang diangkat dalam Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih ke-29 dan Seminar Pra-Muktamar 47 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kerja sama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Enam kontingen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara dan menyabet kembali juara umum dalam acara Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) Muhammadiyah. Mereka berhasil meraih juara 1 Baca Puisi Putra, juara 1 Musikalisasi Puisi, juara 2 Monolog, juara 2 Vokal Grup, juara 3 Qiro’ah Putra, dan juara harapan 1 Baca Puisi Putri.