Post Graduate Program Passed 32 Cum Laude, 2 of Them with GPA 4,00

The University of Ahmad Dahlan (UAD) graduation of August 20th 2016 witnessed 133 master graduates of which 32 of them were cum laude. It is reported that 2 of them from Pharmacy Post Graduate Program achieved 4.00 GPA. The program passed 21 graduates 9 of them were cum laude.

Meanwhile, Magister Program of Physics Education passed 14 students with one cum laude. Magister Program of English Education passed 28 graduates with 20 students cum laude. Next, Magister Program of Educational Management passed 9 graduates one of them was cum laude. Magister Program of Phycology Science passed 56 graduates one of them cum laude, and the last Magister Program of Profession in Psychology passed 5 graduates.

The whole graduation program was held at Jogja Expo Center (JEC) last Saturday (20/08/2016). The  university graduated 1.057 graduates. ‘Actually the number of gradiuates was 1051 and 6 of them were graduates from the previous period.’ said Ridwan a staff of Admission and academic Bureau of UAD.

UAD’s Educational Contribution at 13th Nasyiatul Aisyiyah Congress.

 

As one of Muhammadiyah’s Higher Education Institutions (PTM), which is one of Muhammadiyah’s charity institution (AUM), University of Ahmad Dahlan always cantributes to the success of  Nasyiatul Aisyiyah (NA) congress.

The congress, which took place from Thursday – Sunday August 25th – 28th 2016 in Yogyakarta, NA gives chances to the youths to be take part in proselytizing. This is realized in the theme Young Woman Movement for Independent Nation.

A number of activities were held to coincide the main agenda. Those activities included bazar, health consultation, and educational assistance or educare, etc. In this case UAD  sent its students to take part in education and psychological consultations.

When visited at University of Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), some 15 students from Elementary Education Department (PG SD) and Early Education Department (PG PAUD) Of Faculty of Education and Teacher Training were assisting children. They were students, who practiced teaching at Nuraini Kindergarten Ngampilan Yogyakarta.

‘We purposely invited UAD students to hold the educare program because they are experienced in the field.’ said Dewi Mahmudah the coordinator of educare, who is also a teacher at Nur’aini kindergarten.

Educare is an educational corner consisting of early childhood learning facility and lactation room. This was meant to assist the congress participants in taking care of their children.

Meanwhile, Laila Nurul one of the students said, ‘With educare the participants can concentrate to the congress and their children are taken care of by experts.' She said she was happy to be able contribute in the congress. ‘This can be a good experience for me to understand children.’ Said Nurul, who hopes this can be a promising program. (AKN)

As Cancer Patients High, Researches on It Improve

The high cancer incidents and prevalence encourage researchers to carry out more researches on anticancer and then present them in seminars. Darmais hospital, which mostly serves patients with cancer problems, provides more information on cancer and its treatment. For that reason Pharmacy department of University of Ahmad Dahlan invited Dr. Rikza Andalucia, MARS., M.Pharm., Apt. to present cancer and anticancer medicine at a General Stadium for 2016/2017 academic year.

The Gereal Stadium was held last Saturday (27/08/2016) at Auditorium D Campus III UAD on Prof. Dr. Soepomo, S.H. street, Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta.

The event was atended by the post graduate students amounting 104 students included the 42 new students. The dean of the department, Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si. Ph.D., Apt. in her opening speech emphasized the need for individual treatment for cancer patient. Through the seminar cancer treatments were introduced to the students.

According to the director of post graduate program Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. cooperation among institutions is needed to implement the knowledge.

The next agenda is designing the curriculum as the result of Dr. Rikza’s input from Dharmais Hospital, where the post graduate students carry out their field study during their second semester. The Event was managed by the head of post graduade Pharmacy Department Dr. Laela Hayu Nurani, M.Si., Apt. the description of S1, S2, and Professional programs was described especially on the level of cancer treatment.

‘Additional program is given to the post graduate students on observing and monitoring cancer medicine,’ said Dyah.

Masta UAD 2016 Introduced Revolutionary Concept of Education

 

Wednesday (31/8/2016), was the first day for Masta (Masa Ta’aruf) an introductory period for autonomous Muhammadiyah organizations (ORTOM). In this P2K (Introductory Program to Campus) UAD 2016, campus III became the first venue of the program.

Masta of three Muhammadiyah ORTOMs were Muhammadiyah University Student Association (IMM), Hizbul Wathan (boyscout) (HW),  and Tapak Suci (martial arts) (TS). The theme was Revolutionary Education, through prophecy movement for the sake of developed Indonesia. The theme was expected to bring new spirit for the teaching and learning process at campus.

‘For sure, education at campus is only focused on each department. Other knowledge such as organization and socialization is not introduced,’ said Syaiful the Chief of Masta central committee UAD 2016.

Because of this, Syaiful said, Masta this year tries to introduce the concept of revolutionary education in the education materials. Among others, education as a means of awareness to implement the developed Indonesia through prophecy movement.

In practice the concept of introduction to each ORTOM is a little bit different from the last year. Personal introduction was not done. Simultaneously video program was used to introduce each ORTOM together with their activities.

‘With Masta, we hope new students know each ORTOM so that they willingly join in the ORTOM with the objectives to be able to do prosetilzing and become good Muhammadiyah members,’ Syaiful, who is also a student of Industrial Engineering Department (FTI UAD), emphasized. (AKN)

 

Masta UAD 2016 Kenalkan Konsep Revolusi Pendidikan

Rabu (31/8/2016), merupakan hari pertama diadakannya Masta (Masa Ta’aruf) Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah. Dalam P2K (Program Pengenalan Kampus) UAD 2016 ini, kampus III berkesempatan menjadi tempat perdana penyelenggaraan Masta.

Masta dari tiga Ortom Muhammadiyah di antaranya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Tema yang diusung adalah “Revolusi pendidikan, melalui gerakan kenabian, demi Indonesia berkemajuan”. Tema tersebut digadang-gadang mampu mengubah proses pembelajaran mahasiswa di kampus.

“Memang, saat ini pendidikan di kampus hanya difokuskan pada konsentrasi masing-masing jurusan saja. Tidak mempelajari hal-hal lain, seperti keorganisasian, kemasyarakatan, dan lain sebagainya,” kata Syaiful selaku Ketua Pusat Masta UAD 2016.

Dari hal tersebutlah, Syaiful mengatakan bahwa Masta tahun ini akan mengenalkan konsep revolusi pendidikan melalui materi yang berikan. Di antaranya, pendidikan sebagai alat penyadaran, kesadaran untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan, serta revolusi pendidikan melalui gerakan kenabian.

Sementara itu, dalam pelaksanaannya, konsep perkenalan dari masing-masing Ortom sedikit berbeda dengan tahun lalu. Perkenalan secara individu sudah tidak digunakan. Secara serentak, mereka menggunakan video, yang sekaligus memuat tentang sejarah singkat masing-masing Ortom, serta memperkenalkan seluruh kegiatannya.

“Dengan diadakannya Masta ini, kami berharap mahasiswa baru mampu mengenal anggota setiap Ortom. Sehingga mereka berkeinginan untuk bergabung bersama kami. Tentunya, dengan tujuan utama adalah mampu berdakwah dan ber-Muhammadiyah dengan baik,” tegas Syaiful, yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Industri (FTI) UAD. (AKN)

Peka pada Lingkungan, Melalui Baksos

                Kesadaran akan lingkungan sosial sekitar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa UAD. Dalam rangka mengasah kepekaan terhadap lingkungan menjadi instrumen yang tidak boleh dilupakan.

                “Untuk Itu, setelah selesai P2K  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD berencana mengadakan baksos, seperti tahun-tahun sebelumnya.” Kata Febriantoro, Koordinasi HPT (Humas Publikasi Transportasi). Kepada Humas saat ditemui di kampus 2, Kamis (1/9).

Febriantoro menjelaskan, mahasiswa baru diwajibkan membawa beras sebanyak 2 kg, gula pasir 2 kg, empat teh, dan satu liter minyak. Nantinya sembako ini akan diberikan kepada masyarakat desa Daerah Purwadadi, Kec. Tepus, Kab. Gunung kidul, karena dari hasil survey masih banyak kepala keluarga miskin di sana sehingga memungkinkan untuk dijadikan tempat baksos.

Lebih lanjut Febriantoro, kegiatan baksos ini akan melibatkan Bupati Gunung Kidul dan mahasiswa baru perwakilan dari masing-masing Prodi. Kegiatan tersebut, akan dilaksanakan pada hari Minggu, (4/9) mendatang berangkat pukul 07.00 dan akan selesai pukul 12.00. wib.

“Saya pikir, kegiatan ini sangat mendukung sekali untuk mahasiswa baru agar mereka benar-benar terbentuk karater sosial dan akhlaknya. Selain itu, banyak warga yang masih kekurangan dan membutuhkan bantuan.” Ujarnya

Febriantoro menuturkan, baksos merupakan sarana untuk belajar menjadi pribadi yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar. Selain itu, sampai saat ini banyak sekali masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan, sehingga kegiatan baksos ini perlu untuk dipertahankan dan dikembangkan. (Est)

Membaca Beasiswa Untuk Mahasiswa

UAD telah menyatakan akan terus memberikan kebijakan yang mengakomodir kebutuhan mahasiswanya. Salah satunya dengan memberikan banyak beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi.

                Saat ditemui di ruang kerjanya, Wakil Rektor III bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni Dr. Abdul Fadlil M.T. memaparkan, dari internal UAD menyediakan dua cabang beasiswa yakni beasiswa kader perserikatan dan beasiswa kader seni dan olah raga. Beasiswa kader perserikatan terdiri dari dua cabang yakni untuk umum dan hafidz Al-qur'an. Ia menuturkan quota beasiswa tersebut, berjumlah 20 persen dari total mahasiswa setiap angkatannya. Ia menghimbau pada mahasiswa baru khususnya, untuk berlomba-lomba dalam prestasi. Pasalnya memasuki semester dua, UAD akan menjaring mahasiswa baru yang berprestasi dan kurang mampu untuk mendapatkan beasiswa. Mekanismenya, mahasiswa yang bersangkutan akan dimonitoring dan diajukan oleh setiap program studi masing-masing pada pihak kampus.

“Semua mahasiswa UAD berkesempatan mendapatkan beasiswa, maka tunjukkan prestasi kalian,” katanya.

Lebih lanjut, beasiswa yang diterima mahasiswa  juga dapat diperpanjang, apabila dapat mempertahankan prestasinya. Yang bersangkutan juga akan direkomendasikan UAD ke KEMENRISTEK Dikti untuk mendapatkan beasiswa selama satu tahun penuh bahkan dapat berlanjut sampai tahun keempat  kuliah, apabila berkompeten.

“Selain itu, juga ada beasiswa yang disediakan Bank rekanan UAD. Seperti beasiswa dari Bank BSM Syariah, BRI, BPD dll,” ujarnya.

Fadlil menambahkan, UAD juga akan memberikan dana stimulan untuk mahasiswa UAD yang menjuarai ajang perlombaan, dan mahasiswa yang karya tulisnya dimuat di media masa. Dananya akan disesuaikan dengan tingkat pencapaian, regional, nasional dan Internasional, Semakin tinggi tingkatan, semakin besar dana yang diberikan.

“Kami tidak menyia-nyiakan mahasiswa yang telah berkontribusi untuk UAD,” tandasnya. (H)

Kembangkan Potensi Melalui Tv UAD

              UAD memberikan banyak ruang pengembangan diri bagi mahasiswanya. Salah satunya melalui komunitas TV UAD. Di komunitas ini, mahasiswa UAD berkesempatan belajar tentang broadcast secara profesional. Wadah pengembangan ini merupakan pilihan yang recommended bagi mahasiswa yang ingin memperdalam soft skilnya di bidang jurnalistik visual.

                Pembina TV UAD Asrul Saptono saat ditemui Humas di kantornya, Rabu (31/08) menuturkan, TV UAD telah menjadi wadah pengembangan diri yang teruji. Hal tersebut, salah satunya ditandai dengan pada tahun 2016 ini dipercaya pihak kampus untuk meliput secara langsung kegiatan P2K yang direncanakan akan sampai Sabtu, (3/8) mendatang. TV UAD juga telah bekerja sama dengan TV-Mu membuat program acara seperti Travelling, Tarjih menjawab, dan Suara Muhammadiyah.

                “Selain itu, TV UAD telah dipercaya sebagai stasiun TV profesional, bukan hanya di UAD. Namun juga dari masyarakat luar seperti: meliput kegiatan pameran, tari, dan pertunjukan-pertunjukan lainnya yang berada di luar UAD,” katanya.

Ditambahkan Ketua TV UAD Mila Rosalia, bahwasanya banyak sekali lulusan UAD yang dulunya menjadi Tim TV UAD, yang kemudian sukses bekerja di TV nasional. Ia mencontohkan, Danita dari FMIPA bekerja di TV One, Indri dari FTI  bekerja di MNCTV, Andri dari FTI  bekerja di ANTV.

“Ada 6 orang lagi sampai sekarang bekerja di ADI TV. Mari kembangkan potensimu bergabung dengan TV UAD ,“ ujarnya. (Esti)

Ini dia… Komandan Kedisiplinan

“Kunci utama kesuksesan adalah kedislipinan, disiplin waktu dan ibadah.”

Dibalik disiplin dan tertibnya ribuan mahasiswa baru mengikuti P2K adalah buah perjuangan Komandan Kedislipinan Bahrudin Hidayatullah. Kepada Humas UAD  Bahrudin menyatakan, sejak Senin (29/8). Ia bersama tim selalu memantau jalannya P2K untuk memastikan peserta selalu dalam kondisi tertib di semua zona.  “Setiap hari, saya berkeliling ke kampus 1, 2, dan 3/Gor Amongrogo. Hal itu dilakukan untuk terus memantau dan memberikan pengarahan kepada koordinator setiap zona.”

Ia bercerita, tugasnya adalah untuk meningkatkan kedisiplinan panitia dan Mahasiswa Baru (Maba) dalam berbagai hal. Misalnya, disiplin kedatangan dan kepulangan panitia dan maba ke lokasi P2K, menjalankan Shalat tepat waktu, serta menempatkan waktu untuk makan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya maba ataupun panitia yang jatuh sakit.

Meskipun demikian, masih didapati beberapa maba yang melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil. Seperti terlambat datang ke lokasi, dan lain-lain. “Bagi yang melakukan pelanggaran, saya menghukumnya untuk membacakan Pancasila. Selanjutnya, konsekuensi lain saya serahkan ke sie. kedislipinan fakultas,” ungkap Bahrudin.

Sedangkan dalam hal koordinasi tambah Bahrudin, sejauh ini berjalan lancar di antara masing-masing koordinator kedisiplinan di tiap zona. “Alhamdulillah semuanya dapat bekerja sama dengan baik. Hanya saja, lokasi setiap kampus yang berjauhan, membuat komunikasi kami sedikit bermasalah. Tapi itu bukan hambatan yang berarti. (AKN)

Cara Fakultas Ekonomi Menyambut Mahasiswa Baru

                “Penyambutan disesuaikan dengan tema dan kebutuhan,” begitulah yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam menyambut mahasiswa baru tahun 2016.

                Bertempat di Auditorium Kampus 1 UAD Rabu, (31/8/2016 ), Fakultas Ekonomi menyambut mahasiswa baru (maba) dengan mengadakan stadium general. Dengan tema “Bersama Fakultas Ekonomi Kita Bangun Jiwa Bela Negara dan Kemandirian Bangsa Demi Menciptakan Masyarakat Ekonomi Modern”, mahasiswa baru nampak antusias mengikuti setiap sesi.

Stadium general kali ini menghadirkan pembicara Letkol Arm. Indro Respati (Kepala Seksi Teritorial Korem 072/Pamungkas) dan Drs. Dwiyono Iriyanto, M.M., CPC. (Majelis Ekonomi PWM DIY). Menurut Ketua Panitia Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Eknomomi UAD, Hari Mukti AZ dalam stadium general hari ini sekaligus juga diadakan ta'aruf dekanat. Sedangkan, hari berikutnya juga akan diadakan perkenalan prodi Fakultas Ekonomi kepada para Maba.

“Jadi, nantinya dari 746 Maba dibagi lagi menjadi tiga sesuai prodi masing-masing peserta yakni Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan serta setiap prodi menempati ruangan yang berbeda. Tiap-tiap prodi nantinya juga akan mengadakan acara sendiri, seperti perkenalan dosen masing-masing prodi”, tutur mahasiswa Prodi Manajemen tersebut.

Konsep P2K Fakultas Ekonomi tahun ini sebenarnya masih sejalan dengan tema P2K pusat, yakni seputar bela negara. Sehingga dihadirkanlah narasumber dari Korem untuk stadium general. Konsep ini tentu berbeda dengan tahun sebelumnya yakni seputar kewirausahaan dengan menghadirkan narasumber para pengusaha sukses juga motivator pada saat stadium general. (Nt)