UAD Kirim Tim Tapak Suci dalam Kejuaraan PT II 2017

Rabu (29/3/2017), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dilepas oleh Wakil Rektor 3 Dr. Abdul Fadlil, M.T. dan Kepala Bimawa Drs. Hendro Setyono, S.E., M. Sc. dalam event Kejuaraan Tapak Suci antar Perguruan Tinggi II 2017.

Acara yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret ini akan berlangsung di Gedung Olah Raga pada 29 Maret sampai 2 April 2017.

“UAD akan membawa 17 mahasiswa untuk turnamen tersebut. Kami berharap di kejuaraan ini tim UKM Tapak Suci membawa medali dan membuat kami bangga,” kata Fadlil saat memberikan pembekalan di hall kampus 1 UAD.

Selain 17 mahasiswa yang ikut dalam kejuaraan, UAD juga mengikutsertakan manager dan pelatih. Adapun yang akan berangkat sebagai berikut. (dok)

 

Diskusi Publik: Membangun PTS Bermutu dalam Persaingan Global

Senin (27/3/2017), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelanggarakan Diskusi Publik dengan pembicara Dr. KH. Abdul Wachid Maktub. Ia merupakan staf khusus Menristekdikti.

Acara yang diselenggarakan di Islamic Center kampus 4 UAD tersebut mengangkat tema “Membangun PTS Bermutu dalam Persaingan Global”. Abdul Wachid juga menyampaikan informasi tentang beasiswa di salah satu universitas di Saudi Arabia. Beasiswa ini khusus untuk keilmuan non-agama.

Lelaki kelahiran Madura tersebut menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) agar memiliki mutu dan dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

“PTS harus bisa merespons tantangan, karena dengan tantangan itu akan muncul sikap survive yang dapat menjadi spirit. Selain itu, sekarang terjadi perubahan paradigma yang luar biasa dan PTS harus siap menghadapinya,” terang Abdul Wachid.

Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma. PTS harus mengikuti perkembangan teknologi dan terus memperbaharui sistem-sistem yang sudah usang. PTS harus memiliki limited focus yang menjadi sebagai ikon unggulannya.

“UAD harus memiliki kejelasan tujuan, baik jangka pendek maupun panjang, pengetahuan tentang teknologi, inovasi, dan mengembangkan nilai-nilai yang berbasis keislaman,” sambungnya.

Dari penuturan mantan Duta Besar Indonesia di Qatar ini, perguruan tinggi sekelas UAD tidak akan menjadi kampus besar jika berkutat untuk diri sendiri. UAD harus mengembangkan diri ke level yang lebih tinggi. Misalnya UAD untuk Indonesia, Asia, bahkan dunia. Atmosfer baru harus diciptakan di UAD dengan cara meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, ketangkasan, dan yang terpenting IPTEKS berbasis nilai-nilai keislaman.

Pada akhir acara ini, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum., menjelaskan bahwa sebanarnya UAD sudah memiliki great vision dan great mission yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman. Namun, kendalanya ada pada implementasinya. (ard)

RAT Koperasi ADI Tahun Buku 2016

Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-VI tahun buku 2016 Koperasi ADI menghasilkan sepuluh nama yang terbagi dalam formatur pengurus dan pengawas untuk menentukan kepengurusan baru. Waktu paling lambat untuk menentukan kepengurusan tersebut terhitung 10 hari sejak voting yang jatuh pada Kamis (6/4/2017).

Selain itu, RAT ini juga membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan membagi doorprize kepada anggota dengan hadiah utama kulkas, mesin cuci, serta 3 buah sepeda.

Kesepuluh orang yang terpilih merupakan pilihan dari para angota yang dilakukan dengan cara voting. Ada 17 nama yang diajukan sebagai calon foramatur pengurus dan pengawas. Dengan adanya kepengurusan yang baru ini, diharapkan Koperasi ADI semakin maju dan dapat menyejahterakan anggotanya.

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya menginginkan Koperasi ADI ke depannya dapat meningkatkan modal dan mengembangkan usahanya.

“Koperasi ADI harus mengembangkan unit-unit usaha dan mendukung usaha yang dimiliki para anggotanya. Hal ini mungkin bisa direalisasikan dengan cara menambah nominal dana pinjaman,” ujarnya Kasiyarno berkelakar.

Di sisi lain, Drs. Susena, M.M. selaku Ketua Pengawas Koperasi ADI menegaskan kepada seluruh anggota untuk bersama-sama memajukan dan mendukung Koperasi ADI serta UAD sebagai mitra kerja.

Acara yang berlangung di auditorium kampus 1 UAD Sabtu (26/3/2017) ini dihadiri oleh lebih dari 250 anggota Koperasi ADI. Kebanyakan anggota dari koperasi ini merupakan dosen dan karyawan UAD. (ard)

Nama-nama yang terpilih sebagai formatur pengurus:

  1. Khusnul Hidayah, S.E.,S.Ag.,M.Si.
  2. Purba Sutato Yulianto, S.H.
  3. Norma Sari, S.H., M.Hum.
  4. Ulin NuhaYudiansyah, M.Sc.
  5. Afan Kurniawan, S.T., M.T.

Nama-nama yang terpilih sebagai formatur pengawas:

  1. Drs. Susena, M.M.
  2. Dra. Uswatun Khasanah, M.Si.
  3. Drs. M. Safar Nasir, M.Si.
  4. Dr. Abdul Fadlil, M.T.
  5. Sumaryanto, S.E.,M.Si.,Akt.

KUI Jembatani Kerja Sama UAD dan UMSIDA

Jumat (24/3/2017), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Pertemuan ini berlangsung di ruang sidang utama kampus 1 UAD.

Kantor Urusan Internasional (KUI-UAD) menjadi pihak yang menjembatani terlaksananya kerja sama antar-Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor 4 (WR4) Prof. Drs. Sarbiran, M.Ed.,Ph.D.

Menurut Ida Puspita, M.A.,Res., selaku Kepala KUI, ada sekitar 25 orang perwakilan dari UMSIDA. Pada acara tersebut ada penandatanganan MoU level fakultas dan diskusi terkait dengan lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat, humas, penerimaan mahasiswa baru, serta pengelolaan jurnal.

“UMSIDA ingin belajar dan sharing dengan UAD, maka kami menjembatani. Kebetulan saya kenal secara personal dengan Kepala KUI UMSIDA. Kami tergabung dalam Forum KUI-PTM Nasional,” jelas Ida.

Penandatanganan MoU melibatkan tiga fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP), Fakultas Psikologi, dan Fakultas Teknik Industri.

Izza Anshori, S.T.,M.T., Dekan Fakultas Teknik yang memimpin rombongan berharap, dari kunjungan kerja ini UMSIDA bisa mempelajari apa yang baik di UAD. Kemudian nantinya dapat dikembangkan dan diterapkan untuk kemajuan UMSIDA. (ard)

MIM Wonosobo: Bukti UAD Peduli Pendidikan

Minggu (26/3/2017) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta meresmikan sekolah laboratorium barunya, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Wonosobo. Sekolah ini terletak di Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul.

Hadir dalam acara tersebut Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. beserta stafnya, Wakil Bupati Gunungkidul Dr. Immawan Wahyudi, M.H., Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si., serta beberapa tamu pejabat lainnya.

Immawan Wahyudi, sebagai orang nomor dua di Gunungkidul sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan UAD atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. Hal ini terbukti dengan gelontoran dana sebesar 3,3 miliar rupiah untuk membangun gedung baru MIM Wonosobo.

“Saya kira apa yang telah dilakukan UAD ini sangat luar biasa dan patut diapresiasi. UAD sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus terus berkomitmen mendukung pendidikan,” ungkap Immawan.

Ia menambahkan bahwa dengan komitmen UAD ini, diharapkan nantinya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Gunungkidul bisa meningkat. Saat ini IPM di Gunungkidul paling rendah di Yogyakarta.

“Kami mengucapkan terima kasih dan berharap UAD semakin maju, kuat, dan terkenal. Semoga amalan ini dapat meningkatkan kesejahteraan di bidang pendidikan serta memberikan manfaat bagi masyarakat Gunungkidul.” (ard)

Tusta Rika Purwanti: Mahasiswi PGSD dengan IPK Tertinggi se-FKIP UAD

“Tusta” adalah panggilan akrab mahasiswi yang mempunyai nama lengkap Tusta Rika Purwanti ini. Dia menyandang gelar lulusan dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) tertinggi se-Faktultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD). Mahasiswi yang lahir di Sleman, 6 Agustus 1993 tersebut mendapatkan IPK sebesar 3,94. Dia tidak menyangka apabila IPK tertinggi di FKIP UAD akan jatuh kepadanya.

“Jujur, saya tidak pernah menargetkan IPK yang harus saya capai setiap semester. Just do it! Do the best! Saya sama sekali tidak menyangka dan saya berterima kasih kepada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) serta para dosen yang telah membimbing dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada saya agar dapat menimba ilmu di sini. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan semangat, kerja sama, dan bantuan ketika saya mengalami kesulitan,” ujar Tusta.

Perjalanannya hingga mencapai IPK tertinggi tidaklah mudah, butuh perjuangan dan tekad yang besar. Apalagi, dia adalah anak yatim sejak berusia 5 tahun.

“Ibu saya mempunyai tekad yang kuat agar anaknya dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Maka dari itu agar seimbang, saya selalu berusaha yang terbaik agar usaha ibu tidak sia-sia. Tidak ada beban yang berlebihan ketika menyelesaikan masa studi. Untuk pola belajar, saya bukan tipe orang yang terjadwal sekali, tapi saya suka membaca. Saat di kelas, saya selalu memperhatikan penjelasan dosen dan mencatat poin-poin penting agar tidak lupa,” ujarnya.

Tusta mengatakan bahwa dirinya aktif dalam berorganisasi. Terdapat beberapa prestasi yang pernah diraihnya, dalam lingkup Prodi PGSD di antaranya, juara 1 Putri PGSD dalam acara Semarak PGSD, juara 1 Lomba Sketsa, dan juara Lomba Debat. Ada satu kejuaraan yang pernah diraihnya di luar Prodi PGSD, yaitu juara 3 membuat Komik MIPA SD yang diselenggarakan oleh UKSW Salatiga.

“Jangan banyak mengeluh. Tetaplah bergerak, berkarya, berprestasi, dan ciptakan perubahan positif walaupun prosesnya sangat pelan. Selalu berusaha dan gali terus potensi yang ada di diri kalian serta lakukan dengan ikhlas, disiplin, dan terbaik. Jadilah pendidik yang hebat dan mampu menginspirasi, untuk membantu pemerintah dalam menunaikan janji kemerdekaan. Jangan mudah menyerah ketika dalam keadaan sulit. Percayalah pada sebuah usaha dan kekuatan doa. Kesemuanya itu membutuhkan kesabaran, keuletan, ketelatenan, dan kemauan yang luar biasa,” tutupnya. (Tami Ree)

 

UAD Serahkan Kunci Gedung MIM Tanjungsari

Minggu (26/3/2017), Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Kasiyarno, M.Hum. menyerahkan kunci Gedung Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Tanjungsari kepada Ketua PWM Drs. Satmono Dedi M.A., yang selanjutnya diserahkan kepada Kepala Sekolah MIM Heri Mustofa, S.Pd. Acara ini disaksikan oleh warga setempat. Selain itu, hadir pula Wakil Bupati Dr. Imawan Wahyudi dan staf, baik dari UAD maupun dari MIM.

Rektor berharap, gedung bantuan dari UAD tersebut bisa memajukan pendidikan di Gunungkidul, khususnya di Kecamatan Tanjungsari.

“Kami tidak akan berhenti di pembangunan, tapi juga di fasilitas serta pembinaan,” terang Kasiyarno saat memberikan sambutan.

MIM Tanjungsari yang dibangun oleh UAD tersebut membutuhkan waktu 5 bulan untuk berdiri. Drs. Safar Nasir, M.Si. selaku ketua proyek pembangunan mengatakan, seluruh bangunan dibiayai UAD.

“Gedung 2 lantai ini mempunyai 6 kelas, 8 toilet, 2 gudang, mushola, ruang guru, UKS, perpustakaan, dan lain sebagainya,” papar Safar dalam laporannya.

Lebih lanjut, Wakil Rektor 2 tersebut menambahkan, luas tanah untuk membangun gedung tersebut adalah 944 m2 dengan total biaya pembangunan gedung, infrastruktur, sarana, dan prasarana sebesar kurang lebih Rp3.450.000.000,00.

Pelepasan Peserta Upgrading KBMF Psikologi

Jumat (24/3/2017) Wakil Rektor 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr. Abdul Fadlil, M.T., Ph.D., resmi melepas rombongan Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas (KBMF) Psikologi untuk mengikuti Upgrading di Gunungkidul.

Menurut Banan Syaiful Islam, selaku Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi UAD, rencananya Upgrading ini akan berlangsung selama 3 hari terhitung sejak Jum'at sampai Minggu.

Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa pelatihan soft skill model psychoadventure. Acara yang diprakarsai oleh DPMF dan BEM Psikologi UAD ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen kerja KBMF Psikologi.

Adapun program Upgradaing KBMF Psikologi bekerja sama dengan Keluarga Alumni Fakultas Psikologi (KAFASI) UAD dan Clinic for Community Empowerment  (CCE) sebagai pemateri pelatihan.

Turut hadir juga dalam acara pelepasan tersebut Wakil Dekan Fakultas Psikologi Faridah Ainur Rohmah, S.Psi., M.Si., Psi. Dia menginginkan dengan adanya acara tersebut mahasiswa mampu meningkatkan soft skill yang dimiliki.

“Secara khusus mereka adalah calon pemimpin di fakultas, secara umum para pemuda ini merupakan calon pemimpin masyarakat, bangsa, dan negara. Semoga mereka bisa mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya, karena ke depannya soft skill itu akan sangat berperan bagi kelanjutan karier dan dapat menunjang ilmu pengetahuan yang mereka miliki,” jelas Faridah saat ditemui di Green Hall  kampus 1 UAD. (ard)

MIM Wonosobo: Menuju Sekolah Unggulan Berpredikat Adiwiyata

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan pelatihan kepada guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Wonosobo, Rabu (22/3/2017). Pelatihan ini dalam rangka penyiapan MIM Wonosobo sebagai Sekolah Laboratorium UAD.

Selain para guru, acara ini dihadiri Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum., Drs. H. Sadmonodadi, M.A. selaku ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, Drs. Janurisman, M.Pd., selaku Pengawas TK dan SD UPT Tanjungsari, serta Majelis Dikdasmen Gunungkidul.

Pelatihan ini mendatangkan tiga pemateri, yakni Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP-UAD), Yudi Wardhana, S.Pd., M.Sc., dan Dra. Tutur Martiningsih, M.Pd. Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD-UAD).

Materi pertama tentang “Manajeman Sekolah Unggulan” disampaikan oleh Yudi. Pada kesempatan kedua, Trikinasih menjelaskan tentang “Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Menuju Sekolah Adiwiyata”. Kemudian yang terakhir terkait “Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan” diterangkan oleh Tutur Martiningsih.

Menurut penyampaian Kasiyarno saat membuka acara pelatihan, MIM Wonosobo akan dijadikan sebagai Sekolah Laboratorium UAD, sehingga diharapkan madrasah ini dapat menjadi salah satu unggulan di wilayah Tanjungsari.

Senada dengan yang disampaikan Rektor, Trikinasih selaku Dekan FKIP berharap dengan adanya pelatihan ini para guru menjadi tenaga pendidik yang lebih profesional. Selain itu dapat mengelola sekolah secara mandiri agar bisa bersaing dengan sekolah lain.

“Dengan dijadikannya MIM Wonosobo sebagai Sekolah Laboratorium UAD, kami berharap sekolah ini menjadi unggulan. Kami akan terus memberikan pendampingan dan bimbingan supaya terwujud segala sesuatu yang dicita-citakan,” jelas Trikinasih.

Dari penjelasan Trikinasih, salah satu syarat sekolah unggulan adalah sekolah yang peduli lingkungan (adiwiyata).

“Untuk menjadi sekolah unggul berpredikat adiwiyata, ada kriteria dan indikator yang harus dipenuhi. Saya rasa di madrasah ini cukup sesuai menjadi sekolah unggulan adiwiyata. Agar tercapai tujuan ini, maka semua komponen warga sekolah harus diubah pola pikir dan perilakunya, dan langkah awalnya dengan pelatihan ini,” lanjutnya.

Ke depannya, diharapkan akan banyak aktivitas mahasiswa maupun dosen yang bersinggungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi di MIM Wonosobo. Terutama FKIP yang dikenal menjadi salah satu fakultas penghasil guru. (ard)

Kesuksesan Piala Rektor 2017 dan Hal-Hal yang Harus Dibenahi

Slamet Sumantri yang merupakan pelatih tim UAD sekaligus mantan pemain PSIM, begitu mendengar akan diadakan Piala Rektor UAD 2017, langsung bereaksi dengan melakukan persiapan serta memasang target masuk 4 besar.

“Sebenarnya, saya pesimis dengan target ini. Namun dengan melihat kemauan, daya juang, semangat, dan motivasi anak-anak, saya menjadi optimis. Porsi latihan kami tambah dan hasilnya juga nyata, kami peringkat 3. Ini semua karena kesungguhan mereka,” ujarnya.

Pada pertandingan penyisihan grup, UAD mengalahkan UNSIL 1-0, UMY 1-0, dan UMS 1-0. Kemudian di partai semifinal, takluk lewat adu penalti melawan UNY dengan skor 3-1.

“Pertandingan melawan UNY membutuhkan mental bermain yang kuat. Saya kira anak-anak kurang begitu siap, sehingga pada saat bermain mereka terlihat sangat hati-hati. Beban paling berat terlihat ketika pertandingan harus diselesaikan lewat adu penalti. Kami harus lapang menerima kekalahan,” sambung Slamet.

Semua pemain UAD yang didaftarkan pada Piala Rektor 2017 ini mendapat kesempatan bermain. Dari penjelasan Slamet, jam terbang dibutuhkan oleh setiap pemain untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman.

Dari sisi penyelenggaraan turnamen, Yudhiakto Pramudya, Ph.D. selaku pembina UKM Sepakbola menyoroti perihal penggunaan tiga lapangan yang berbeda sejak penyisihain sampai partai final.

“Kendala kami selama penyelenggaraan turnamen ini adalah lapangan. UAD belum memiliki lapangan sendiri, sehingga secara prosedural banyak hal yang harus dipersiapkan. Misalnya terkait sewa lapangan, izin kepolisian dan kelurahan, memindah properti pertandingan dari lapangan satu ke lapangan lain. Energi panitia sangat terkuras di sini,” ujar Yudhi.

Yudhi mengungkapkan jika tahun depan Piala Rektor UAD diadakan lagi, dia berharap ada dukungan maksimal dari semua pihak dan penambahan dana. Kemudian yang paling penting menurutnya adalah UAD harus segera memiliki lapangan sepakbola sendiri.

Terkait dengan lapangan, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menyatakan bahwa sebenarnya UAD mempunyai rencana untuk membuat lapangan di sekitar Tamanan. Namun, hal itu belum bisa terealisasi karena masyarakat masih enggan merelakan tanahnya untuk dibeli UAD.

Kasiyarno sangat mengapresiasi panitia penyelenggara pada Piala Rektor UAD yang pertama ini.

“Walaupun ini pengalaman pertama, tetapi tampak bahwa panitia siap dan itu karena bantuan dari Asosiasi Provinsi (Asprov) juga. Saya sangat bergembira dan bangga atas kerja panitia, mereka sukses menyelenggarakan even yang cukup besar ini,” terangnya setelah memberikan trofi dan hadiah kepada para pemenang. (ard)