UAD Resmi Buka Program Studi Pascasarjana PAI

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kini memiliki Program Studi Pascasarjana Pendidikan Agama Islam (PAI). Surat Keputusan (SK) Pascasarjana PAI diserahkan langsung oleh Kepala Sub Direktorat Pengembangan Akademik Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. Muhammad Zain, M.Ag. kepada Rektor UAD.

SK bernomor 2587 tahun 2017 tentang izin penyelenggaraan program studi PAI diserahterimakan pada Rabu (24/5/2017) di ruang sidang utama kampus 1 UAD, Jl. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta.

Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., dalam sambutannya menginginkan prodi baru ini betul-betul dapat seperti prodi yang lain, dikenal dan mendapat animo yang banyak dari masyarakat.

Alhamdulillah UAD mendapat izin baru penyelenggaraan program studi pascasarjana PAI. Sebelumnya UAD juga baru mendapat Perbankan Syariah. Kami berharap bapak/ibu dosen pascasarjana PAI segera sosialisai ke masyarakat agar prodi ini dikenal dan masyarakat tertarik untuk studi di UAD,” papar Kasiyarno.

Ia menginginkan, dengan hadirnya program studi baru ini, nantinya akan menghasilkan guru agama yang kompeten dan memiliki keahlian lebih.

Senada dengan Rektor UAD, Muhammad Zain menjelaskan, saat ini salah satu pengembangan keilmuan di Indonesia didasarkan pada nilai-nilai agama, terutama di universitas swasta berbasis Islam.

“Pembelajaran agama Islam itu tidak hanya pada tataran aksiologis, tetapi juga ikut merumuskan dari sisi epistemologis keilmuannya. Kalau ini dilakukan, maka dapat menjadi sebagian dari proyek peradaban Islam. Integrasi keilmuan umum dan agama merupakan sebuah keniscayaan yang harus digarap dalam jangka waktu yang panjang. Ini sebuah peradaban, jadi harus dimulai sedini mungkin,” ungkap Muhammad Zain. (ard)

 

 

Kucuran Beasiswa UAD Hampir Mencapai 1 Miliar

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan beasiswa bagi mahasiswa baru angkatan tahun 2016. Total dana beasiswa yang dikucurkan UAD  hampir mencapai 1 miliar.

Menurut penjelasan Drs. Hendro Setyono, S.E.,M.Sc., selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, beasiswa ini diberikan setiap tahun bagi mahasiswa baru dengan Indeks Prestasi Kumulatif  (IPK) minimal 3,3. IPK ini diambil dari rekap kartu hasil studi (KHS) mahasiswa saat semester 1.

“UAD memberikan beasiswa untuk mahasiswa baru setiap tahunnya. Beasiswa ini berasal dari dana kemahasiswaan. Tahun ini total ada 740 mahaiswa yang mendapat beasiswa tersebut dengan besaran 1 juta rupiah per mahasiswa. Itu artinya, dana yang dikeluarkan sekitar 740 juta, hampir 1 miliar,” terangnya.

Hendro menambahkan, proses seleksi dilakukan dengan merekap KHS mahasiswa semester 1. Setiap program studi hanya diambil 15% mahasiswa dengan hasil studi tertinggi.

Tahun sebelumnya, beasiswa yang diberikan UAD hanya 840 ribu rupiah. Untuk tahun ini dinaikkan menjadi 1 juta rupiah dan menambah jumlah penerimanya.

Salah satu penerima beasiswa dari Program Studi Akuntansi UAD, Andini Fujiastuty, merasa terbantu dengan beasiswa ini.

Alhamdulillah, 1 juta rupiah adalah nominal yang cukup besar bagi saya. Uang ini akan saya gunakan untuk keperluan kuliah,” ungkapnya ketika sedang mengantre untuk mengambil uang beasiswa di kampus 1 UAD, Jl. Kapas 9, Semaki. (ard)

KUI Gelar Pelepasan Mahasiswa Asing UAD

Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar acara pelepasan 108 mahasiswa asing di Auditorium Kampus 1, Jl. Kapas 9, Semaki, Sabtu (20/8/2017).

Acara yang mengangkat tema ‘Marleen Kondang’ ini dibuka oleh Wakil Rektor IV, Prof. Sarbiran, Ph.D. Pada sambutannya, Sarbiran menginginkan agar  mahasiswa asing yang pernah belajar di UAD untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada keluarga dan rekannya di negara masing-masing.

“Mahasiswa saat ini merupakan bagian dari era globalisasi. Jadi, sampaikan pengalaman pembelajaran di UAD, kenalkan Indonesia di negara kalian masing-masing. Ajak mereka untuk kuliah di UAD.” Tukas Sarbiran.

Terkait pelepasan mahasiswa asing, Kepala KUI, Ida Puspita, M.A.,Res., menjelaskan acara ini merupakan ajang untuk menunjukkan hasil belajar mahasiswa asing di UAD dan memperkenalkan budaya tiap negara.

Dari 108 mahasiswa asing yang telah selesai menempuh kuliah di UAD, 9 mahasiswa berasal dari Program Darmasiswa, (Ukraina, Vietnam, Laos, Thailand), 80 dari Program 3+1 (China), 10 dari Program 2+2 (China), dan 9 lainnya mahasiswa reguler dari Thailand.

Acara pelepasan menampilkan kesenian dari Indonesia dan negara asal mahasiswa asing. Salah satu yang menarik adalah ketika 17 mahasiswa China menyanyikan lagu ‘Indonesia Pusaka’.

Penampil lainnya mempertunjukka tari ‘Yospan’ (China), baca pantun (Malaysia), tari ‘Likehulu’ (Thailand), menyanyikan lagu ‘Sepatu’ (China), tari ‘Tor-tor’ dan drama ‘Marleen Kondang’ ditampilkan oleh mahasiswa Darmasiswa. Kesenian dari Indonesia tari dari Papua dan Sumatera.

Selain penampilan kesenian, ada pemberian medali untuk perwakilan lulusan mahasiswa asing dari Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK).

Sebelum penutupan acara, ada testimoni mahasiswa asing yang dibacakan oleh Liang Minhui (Alisa) menggunakan Bahasa Indonesia. Mewakili rekan-rekannya, ia merasa senang dan bangga kuliah di UAD.

“Mahasiswa UAD banyak yang tersenyum ketika bertemu dengan kami, walaupun kami tidak kenal mereka. Di UAD kami bisa belajar tentang budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta. Bapak dan Ibu dosen sangat membantu proses belajar kami, memudahkan  memahami sesuatu yang sulit dipahami.” Ungkap Alisa.

Di akhir testimoni, Alisa mengharapkan UAD menjadi universitas yang lebih baik lagi, berkualitas, dan dikenal internasional. (ard)

UAD Juara 3 Liga Pelajar Indonesia Regional Yogyakarta 2017

  

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepakbola Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menjadi juara 3 pada Liga Pelajar Indonesia Regional Yogyakarta. UAD berhak atas hadiah uang pembinaan senilai 2 juta rupiah dan tropi.

Pembina UKM Sepakbola UAD, Yudhiakto Pramudya, Ph.D., menyampaikan kebanggaannya terhadap mahasiswa yang tergabung ke dalam pemain dan ofisial.

“Ini adalah hasil kerja keras dari semuanya. Kami bekerja sebagai sebuah tim sehingga mampu meraih juara 3. Sepakbola UAD masih memiliki peluang untuk menjadi yang terbaik. Terima kasih atas dukungan universitas, semoga ke depannya tidak hanya dukungan dana, tetapi juga suporter. Seperti slogannya, ‘WeAreUAD’.”

Pada pertandingan perebutan juara 3, UAD berhasil mengalahkan STIE YKPN dengan skor meyakinkan 2-0. Di partai semifinal sebelumnya, UAD gagal melaju ke final setelah kalah dalam adu penalti melawan UII.

Slamet Sumantri, pelatih Sepakbola UAD, meyakini sebenarnya anak asuhnya bisa menjadi juara 1.

“Secara kualitas permainan, kami tidak kalah dengan tim-tim lain. Anak-anak sudah berusaha secara maksimal, tetapi takdir berkata lain. Untuk permainan melawan STIE YKPN mereka bermain all-out sehingga bisa juara 3,” papar Slamet. (ard)

No.

Nama

Prodi

Keterangan

1

Slamet Sumantri

Pelatih

2

Prasetyo Wibowo

BK

Ofisial

3

Rahmat Sri Mahsuri

PGSD

Ofisial

4

Fahmi Nur Fauzi

BK

Ofisial

5

Debi Widya Darma Putra

PBSI

Ofisial

6

Andri Kurniawan Saputra

Hukum

Ofisial

7

Nuryanto

BK

Ofisial

8

Eka Puji Prasetyo

PBSI

Pemain

9

Abdul Mughni

Pend. Biologi

Pemain

10

Idham Afriansyah

PBSI

Pemain

11

Reynaldi Andika Halel

Akuntansi

Pemain

12

Wegha Aryanto

Pend. Matematika

Pemain

13

Aditya Romadhona

PGSD

Pemain

14

Haryono Kapitang

PAI

Pemain

15

Aldi Nurdiansyah

PGSD

Pemain

16

Vandy Tri Aryanto

PPKn

Pemain

17

Andy Susilaraharjo

Hukum

Pemain

18

Sidanul Azib

PGSD

Pemain

19

Abdul Khalid Basri

Teknik Kimia

Pemain

20

Rizal

Pend. Biologi

Pemain

21

Bambang Rudy Santoso

PPKn

Pemain

22

Prayoga Geri A

PPKn

Pemain

23

Mahatir Muhammad Uwete

Ekonomi Pembangunan

Pemain

24

Chandra Kurnia Putra

Ilmu Komunikasi

Pemain

25

Imam Putra Sumadi

Pend. Matematika

Pemain

26

Lalu Muhammad Multazam

Akuntansi

Pemain

27

Tri Kurniawan

Akuntansi

Pemain

 

Tabligh Akbar Songsong Ramadhan

Buku Cerita Rara dan Adit Kenalkan Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini

Pada tahun 2016, Kemenristek Dikti menghibahkan dana penelitian kepada dua dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Avanti Vera Risti P., M.Pd., dan Ega Asnatasia M., M.Psi. Skim Penelitian Dosen Pemula (PDP) yang digagas oleh Avanti dan Ega terkait dengan "Pengenalan Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini dan SD Kelas Awal".

Naluri seks merupakan naluri alami yang dimiliki oleh setiap manusia. Selama ini, apabila membahas tentang seks hanya dikaitkan dengan hubungan seksual, pemahaman tersebut dinilai terlalu sempit.

Begitu pula apabila ingin mengenalkan pendidikan seks kepada anak sejak dini, sebagian besar akan menolak membicarakan hal tersebut karena dianggap tabu untuk dibicarakan. Pendidikan seks merupakan bagian dari konsep hidup sehat yang membahas mengenai jenis kelamin perempuan dan laki-laki yang meliputi anatomi tubuh, fungsi, dan proses reproduksi.

Pemahaman akan pendidikan seks sejak dini merupakan upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah seksual yang diberikan kepada anak dalam usaha menjaga anak terbebas dari kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.

Sebagaimana diketahui, kekerasan seksual yang terjadi pada anak terus mengalami  peningkatan dari tahun ke tahun. Sementara guru dan orang tua masih mengalami kesulitan dalam mengajarkan pendidikan seks melaului media-media yang dekat dengan anak.

Buku cerita bergambar ini disusun dengan tujuan memberikan pemahaman akan pendidikan seksual kepada anak menurut usia dan perkembangan seksual anak.

Media pembelajaran yang digunakan untuk mengenalkan pendidikan seks bagi anak usia dini menggunakan seri buku cerita bergambar Rara dan Adit. Buku ini terdiri atas tiga seri dengan cerita yang berbeda, namun mengandung tema yang sama.

Buku pertama berjudul Yuk, ke Toilet Sendiri! yang dikhususkan bagi anak usia 2-4 tahun. Buku kedua berjudul Kebiasaan Menyayangi Tubuhku, untuk usia 4-6 tahun. Buku ketiga berjudul Serunya Kerja Sama Ayah Ibuku, untuk kalangan usia 7-8 tahun.

Setiap cerita yang digambarkan merupakan pengalaman sehari-hari yang anak alami atau lakukan. Dalam setiap buku cerita memiliki tema yang berbeda disesuaikan dengan usia dan perkembangan seksual anak. Buku cerita ini dapat digunakan untuk media pembelajaran tentang pendidikan seks di sekolah ataupun di rumah oleh guru atau orang tua. (ard/doc)

Penilaian Ahli

 

Buku Kebiasaan Menyayangi Tubuhku

Buku Serunya Kerjasama Ayah dan Ibuku

Buku Yuk, Ke Toilet Sendiri!

 

 

Klinik Proposal PKM

Sastra Inggris Selenggarakan Bazar sebagai Aplikasi Kuliah Kewirausahaan

Program Studi Sastra Inggris mengadakan Bazar Kewirausahaan di hall kampus 2, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jl. Pramuka 42, Yogyakarta.

Bazar tersebut merupakan aplikasi langsung dari matakuliah kewirausahaan. Menurut Candra Vionela M., S.E.,M.Sc., selaku dosen pengampu, mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan harus terlibat aktif dalam bazar.

“Bazar ini untuk memupuk kemandirian mahasiswa. Setelah lulus dari UAD, diharapkan mereka memiliki keterampilan dan kepercayaan diri untuk berwirausaha. Aplikasi dari mata kuliah ini juga bertujuan menggali potensi yang dimiliki mahasiswa,” terang Candra.

Capaian yang diinginkan Candra, nantinya mahasiwa tidak usah mencari pekerjaan, tetapi mendirikan usaha sendiri dan dapat mendayagunakan masyarakat. Atau dalam istilah lain, membuka lapangan pekerjaan.

Cheria Wina Winona selaku penanggung jawab acara menjelaskan bahwa dengan diselenggarakannya bazar kewirausahaan ini, ia mendapat ilmu dan keterampilan baru.

“Kami enjoy. Sebagai mahasiswa kami harus mandiri, tidak boleh bergantung kepada orang lain. Bazar ini mengajarkan bagaimana caranya berwirausaha dan menjalin relasi dengan orang lain,” ujarnya singkat.

Pada bazar ini, barang yang diperjualbelikan berupa makanan ringan, camilan, dan berbagai minuman dengan aneka jenis. (ard)

UAD FC Ditahan Imbang PS HW

Bermain di lapangan Potorono, kandang sendiri, Univeristas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) harus berbagi angka dengan PS HW.

Pada laga akhir putaran pertama Liga 3 (Liga Nusantara) regional Yogyakarta, UAD FC mengumpulkan 5 poin dari hasil 4 pertandingan. Tim asuhan Sudarmaji menang dan imbang satu kali, serta dua kali bermain imbang.

Gol UAD FC pada laga melawan PS HW dicetak oleh pemain bertahan, Fajar Fauzan di menit ke-6. Selama babak pertama, kedua tim saling bermain terbuka, tetapi tidak ada gol yang tercipta. Di babak kedua, PS HW berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih pada menit ke-74 yang dicetak oleh Deka Pradita.

Sudarmaji menyayangkan anak asuhnya belum bisa memaksimalkan peluang-peluang di babak pertama.

“Anak-anak sudah bagus bermain di babak pertama. Tetapi sayang, mereka belum bisa memaksimalkan peluang-peluang yang ada. Di babak kedua, saya lihat fisik anak-anak menurun. Pergantian pemain juga tidak bisa mangangkat permainan,” tukas Sudarmaji. (ard)

UAD FC: Agung (PG), Mahendra, Pramono (C), Fajar (Gol, 6’), Hanif, Munib, Marup, Rodzi (58’), Reza (74’), Kurniawan, Jindar (82’).

Cadangan: Teguh (PG), Arifin (74’), Hendro (82’), Tatak, Renol, Ahmad, Jumarno (58’).

Pelatih: Sudarmaji

PS HW: Richo (PG), Ridho (C), Suryo (56’), Noven (46’), Laksita (47’), Ridho, Aap, Ardian, Deka (Gol (P), 74’), Ardi, Gilang.

Cadangan: Chandra (PG), Arif, Anang, Zhangga (47’), Matodang (46’), Ardian (56’), Andre.

Pelatih: Satmoyo Budi Santoso

Robot Terbang Penabur Pestisida Organik UAD Masih Uji Coba

Sejauh ini, Tim PKM-KC yang terdiri atas 3 mahasiswa Teknik Elektro dan 2 Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta masih menyempurnakan ‘Prototipe Robot Terbang Penabur Pestisida Organik Pembasmi Hama Pertanian’ (Probani).

“Probani sudah jadi, tetapi masih belum sempurna dan dalam tahap uji coba. Akan ada beberapa uji coba lagi untuk memaksimalkan prototipe robot tebang ini,” jelas Ketua Tim Mohammad Iqbalul.

Pada uji coba pertama, tim yang diketuai Iqbalul ini menganalisis penggunaan pestisida anorganik pada lahan persawahan yang telah ditentukan.

“Pada intinya, Probani memang akan menggunakan pestisida organik. Penggunaan pestisida anorganik pada uji coba pertama dilakukan untuk menganalisa sejauh mana efektivitas dan bahaya dari pestisida ini,” papar Nining Anggraeni, koordinator penggunaan pestisida pada Probani.

Ia menambahkan, tim ingin membandingkan dampak penggunaan pestisida organik dan anorganik bagi tanaman dan petani. Selain itu, pada uji coba pertama, tim ‘Probani’ sengaja tidak menggunakan drone. Nantinya, mereka ingin mengetahui sejauh mana efektifitas penyemprotan pestisida dengan cara manual dan dengan menggunakan alat ini.

“Uji coba pertama untuk meminimalisir bahaya pestisida anorganik. Untuk yang kedua, nantinya kami akan membadingkan efektifitas antara pestisida organik dan anorganik, dan efektifitas menggunakan drone atau tidak,” pungkas Nining. (ard/doc)

Rancangan ‘Probani’

Probani Tampak Samping

Keterangan:

  1. Motor brushless berjumlah 4
  2. Controler
  3. Penyebar pestisida
  4. Frame kaki quadcopter

Probani Tampak Atas

    Alat atau robot akan dibuat menggunakan 4 motor brushless dan 4 propeler (baling-baling). Tujuannya agar dapat menambah daya angkat robot, dapat terbang dengan seimbang, serta memudahkan robot untuk bermanuver ke 8 arah tanpa harus memutar badan robot.

Rancangan Sistem Penabur Pestisida

 

Keterangan:

  1. Servo
  2. Tuas
  3. Tabung pestisida
  4. Sprayer/penyemprot

Sistem penabur pestisida akan dibuat menggunakan sebuah tabung sebagai tempat menampung pestisida dan satu servo motor untuk mengatur buka tutup lubang pada tabung. Tujuannya agar pestisida yang dibawa dapat ditaburkan. Servo ini dikendalikan oleh arduino controler yang terhubung dengan robot quadcopter sehingga dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control.