Korban Gempa Masih Trauma, UAD Kirim Mahasiswa dan Sembako untuk Pemulihan

Ada sepuluh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Fakultas Psikologi yang dikirim ke Nusa Tenggara Barat (NTB) guna memulihkan korban gempa.

Bulan ini, sepuluh mahasiswa yang diterjunkan menjadi relawan. Bulan depan sepuluh lagi, sampai tiga bulan ke depan,” terang Rektor UAD, Dr. Kasiyarno., M.Hum. yang ditemui saat terjun ke lokasi korban gempa NTB sekaligus memberikan bantuan secara simbolis kepada warga di Pohgading, Lombok Timur, Sabtu (6/10/2018).

Mahasiswa UAD yang dikirim khusus memulihkan trauma korban gempa. Mereka ditempatkan di beberapa posko. Posko III Mlepah Sari, Desa Dangiang, Dusun Mlepah Sari, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Posko Kampung Karya Desa Sajang Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Posko Dusun Timur Tengah, Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan. Posko Jl. Lekok Raya-Bayan, Dusun Lekok Tenggara, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Posko Lading-Lading, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Posko Pohgading, Pringgabaya. Posko Dusun Lendang Luar, Sembalun, Lombok Timur.

 

Selain menerjunkan mahasiswa, UAD juga memberikan bantuan sembako 500 paket, hygiene kit 500 paket, school kit 500 paket, “Sembako ini akan dibagikan ke lokasi sesuai kebutuhan agar tepat sasaran,” terang Fradika Indrawan koordinator lapangan.

Staf Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) tersebut menambahkan, dari UAD juga memberikan bantuan Hunian Sementara (Huntara). Rencananya Huntara akan dibangun tepat di rumah warga yang roboh. Hal itu dilakukan agar menjadi rumah tumbuh.

Sementara ini, kami survei lokasi untuk mencari tempat yang tepat,” terangnya kemudian.

 

Selain Rektor UAD, Wakil Rektor (Warek) I Dr. Muchlas, M.T., Dr. Abdul Fadlil, M.T. Warek III, dan Kepala Kantor Universitas, Dr. Hadi Suyono, S.Psi., M.Si. dalam kesempatan tersebut ikut juga ke lokasi bersama staf LPPM dan staf Humas.

UAD Teken MoU dengan SEAMEO CECCEP

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Center for Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP). SEAMEO merupakan organisasi internasional yang dimaksudkan untuk memajukan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara.

Perjanjian kerja sama ini akan diimplementasikan di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) UAD melingkupi ranah pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., menilai kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas lulusan PGPAUD menjadi pendidik dan orang tua yang profesional.

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan pentingnya kerja sama dengan SEAMEO karena UAD merupakan universitas yang memiliki passion di bidang pendidikan dari usia dini hingga perguruan tinggi.

Parenting education saat ini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Banyak orang tua modern lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Sehingga waktu dengan anak-anak lebih sedikit, dan akhirnya menyerahkan tanggung jawab anak kepada lembaga pendidikan maupun pramusiwi,” jelasnya di aula Islamic Center Kampus 4 UAD, Selasa (16/10/2018).

Atas alasan tersebut Kasiyarno berharap ke depan kerja sama dengan SEAMEO dapat melahirkan inovasi-inovasi di bidang pendidikan, terkait anak-anak, dan orang tua. Menurutnya, mendidik anak tidak hanya menjadikannya cerdas dari sisi ilmu pengetahuan. Tetapi, harus memiliki moral dan mental yang baik.

Sementara Dr. Dwi Priyono, M.Ed., Interim Center Director of SEAMEO CECCEP menegaskan peran orang tua sentral untuk perkembangan anak. “SEAMEO CECCEP memiliki komitmen dan kepedulian terhadap anak-anak. Anak-anak tidak dapat terlepas dari orang tua, lingkungan pendidikan, dan sosial. Jadi kita melakukan riset, penelitian, pelatihan, membuat media pembelajaran, dan berbagai lainnya untuk mendukung perkembangan anak menjadi generasi yang berkualitas.”

Salah satu imbas dari kerja sama ini, dosen PGPAUD UAD dapat mengirimkan riset atau penelitian kepada SEAMEO CECCEP untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Media ini akan disebarluaskan ke masyarakat dan bisa menjadi materi pelatihan. Sementara dosen yang terlibat bisa jadi trainer internasional untuk memperkenalkan hasil risetnya ke negara-negara di wilayah ASEAN. (ard)

UAD Tuan Rumah Peksiminas Tangkai Lomba Seni Sastra

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dipercaya menjadi tuan rumah Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XIV 2018 yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tangkai lombanya antara lain baca puisi putra dan putri, penulisan puisi, penulisan cerita pendek, serta penulisan lakon.

Total peserta baca puisi putra 30 dan putri 31. Sementara penulisan puisi 32, cerita pendek 28, dan penulisan lakon 22. Peserta merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dari berbagai wilayah mewakili setiap provinsi yang ada di Indonesia.

Pada acara pembukaan, Dr. Sumaryadi, M.Pd., perwakilan Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) DIY menyampaikan, Peksiminas di DIY diselenggarakan di beberapa perguruan tinggi. “Jadi ada kolaborasi dan kerja sama dari berbagai perguruan tinggi DIY,” terangnya di aula barat kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (17/10/2018).

Di sisi lain, Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya karena UAD telah diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Peksiminas tangkai lomba seni sastra.

Peksiminas merupakan ajang mahasiswa untuk membuktikan kemampuan, potensi, dan bakat minatnya. Di bidang seni sastra, kami melihat ketertarikan mahasiswa semakin meningkat. Ini dapat dilihat dari meningkatnya peminat yang berasal dari luar fakultas maupun program studi yang orientasinya sastra,” tandasnya.

Menurutnya, peningkatan tersebut dinilai sangat bermanfaat dalam mengembangkan emosi, mental, dan pemikiran mahasiswa. Dalam proses penulisan seni sastra akan memunculkan nilai edukatif yang bagus. “Misalnya menciptakan mahasiswa bermental juara yang memiliki rasa saling menghargai dan menghormati sesama.

Pada Peksiminas XIV 2018 ini, UAD mengirimkan satu wakilnya di tangkai lomba penulisan puisi atas nama Alfiandana Susilo Aji dari Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK). (ard)

BEM UAD Adakan Kismis

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di bawah naungan Kementerian Agama rutin mengadakan Kajian Kamis Sore (Kismis). Kajian ini pertama kali diselenggarakan Kamis (11/10/2018), dimulai pukul 16.00 WIB hingga menjelang azan Maghrib.

Kismis pertama dengan pembicara Ustaz Budi Jaya Putera, dihadiri 72 jemaah dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun karyawan UAD. Pada kesempatan ini, hal yang dibahas mengenai cara menjadi remaja ala islami.

Kegiatan yang digagas BEM sejalan dengan UAD yang menjunjung tinggi nilai moral, intelektual, dan integritas. Nilai moral merupakan sesuatu yang penting di lembaga pendidikan seperti UAD. Pembentukan nilai moral di kalangan mahasiswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya seperti Kismis.

Budi menerangkan, kehidupan bebas bagi remaja menyebabkan kerusakan moral. Sampai-sampai kerusakan moral tidak disadari lagi dan dianggap biasa saja. “Kerusakan moral tersebut dapat menyebar luas jika tidak ada upaya dalam melakukan pencegahan. Banyak sekali remaja yang menganggap masa mudanya hanya untuk bersenang-senang hingga lupa bahwa yang mereka kerjakan itu pasti ada balasannya.”

Menurutnya, kehidupan remaja ala islami berarti harus menjadi remaja yang unggul. Yaitu remaja yang kreatif, cerdas, percaya diri, dan memiliki potensi. Budi memiliki saran untuk menjadi remaja yang unggul ala islam.

Di antaranya yang harus dimiliki adalah akidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang kokoh, kuat jasmani, wawasan luas, melawan hawa nafsu, menjaga waktu, teratur dalam segala urusan, mandiri dari segi ekonomi, dan bermanfaat bagi orang lain.

Materi yang ringan namun berbobot ini bermanfaat bagi remaja di era milenial seperti sekarang. Selain kajian, dari kesempatan ini juga terkumpul infak sebanyak 757.100 rupiah. (doc/ard)

A Day without Shadow at UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) held an observation and discussion on the Day without Shadow on Saturday (10/13/2018), at UAD campus 4, which is located on Jln. Ringroad Utara, Tamanan, Bantul, Yogyakarta. This event is commemorated twice a year, when the culmination position of the sun is just above the city of Yogyakarta.

This activity was supported by UAD Center of Astronomy Study (Pastron), UAD Space and Astronomy Study Group (Andromeda), and Muhammadiyah Central Board Tarjih Council. Present at the discussion were Yudhiakto Pramudya, Ph.D., the Chairperson of Pastron, and Dr. Muchlas, M.T., the Vice Rector 1 of UAD.

The observation of the Day without Shadow was deliberately carried at UAD campus 4 building. This building supports observation because it has a 30 centimeter diameter hole that penetrates the 1st floor to the 10th floor.

From Muchlas's explanation, the hole was deliberately made so that it could be used to support observations and research related to light and shadow. "One of them is to observe the Day without Shadow. It is because this phenomenon is rare and important to be studied scientifically."

He added that this phenomenon could be used to determine the direction of Qibla through shadows. "UAD has great attention to natural phenomena. One of them is the Day without Shadow. We hope that such rare phenomenon can be described as scientific, so that it can provide insight for students and lecturers."

We have to keep in mind that when the sun changes its culmination in the city of Mecca or above the Ka'bah, Indonesian people can determine the direction of the Qibla by looking at the shadow of the body, buildings, or other objects that have a shadow. (ard)

Bulan Bahasa: An Event to Strengthen Indonesian Language

The 2018 Bulan Bahasa commemoration at Universitas Ahmad Dahlan (UAD) coincides with the 37th Anniversary of Indonesian Language Education Study Program (PBSI). The event which was summarized in the 2018 Bulan Bahasa Festival raised the theme of "Indonesian Language and Literature Existence in Maintaining National Identity".

The event was enlivened by a national-level Indonesian Olympic which was attended by high school/vocational high school students. Additionally, there was a national-level essay contest for students and poetry musical for public participants. The Olympics were attended by 60 participants, 5 participants for the essay contest, and 8 participants for the poetry musical.

The 2018 Bulan Bahasa Festival was held in the west hall of UAD campus 4 on Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta on Sunday (10/14/2018). On this occasion the Chairman of PBSI Study Program, Dra. Triwati Rahayu, M.Hum., delivered that this event was a part of PBSI Anniversary to contribute to Bulan Bahasa commemoration.

"Indonesian language is growing. In the future, it is possible for it to become an international language, at least in ASEAN. For that, everyone must realize the importance of Indonesian as a national identity," said Triwati.

Meanwhile, the Head of UAD Bureau of Student and Alumni Affairs (Bimawa), Dr. Dedi Pramono, M.Hum., asserted that language is the highest cultural product. "With language we can communicate and express our thoughts. However, it can also lead to a confrontation. Language has a special position that distinguishes humans from other creatures."

Dedi added that he respected PBSI which continued to hold and commemorate Bulan Bahasa. He expressed his hope that in the future there would be collaboration between PBSI and Bimawa so that there would be more participants in order for it to become a regular event at UAD and be a national-level event. (ard)

UAD signs MoU with Indosat Ooredoo

 

In the industrial revolution era of 4.0, the world of education cannot be separated from technology that is becoming more advanced and keeps developing. The development of information technology will be needed to facilitate the implementation of education. Therefore, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), as one of the universities that has nearly 30 thousand students, signed a Memorandum of Understanding (MoU) with PT Indosat Tbk.

The memorandum of understanding between the two parties was signed by the Rector of UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., and Fuli Humaeroh, Group Head Regional Accounts of Indosat Ooredoo. The signing process took place on Wednesday (10/10/2018) at UAD campus 4 on Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, and was witnessed by all vice rectors, officials and lecturers of UAD, as well as Indosat Ooredoo staff.

On this occasion, Kasiyarno revealed that UAD would be developed into a university with the use of advanced technology. "Information technology is a part of science. Both complement each other. With technological sophistication, all information can be easily accessed, collected, managed and presented. "

With this easy access, the education process will become more attractive. There are many variations of learning methods that can be applied to increase knowledge for the learning process not to be monotonous and conventional.

Kasiyarno shared his expercation that lecturers at UAD were creative and innovative in developing information technology-based learning. "All lecturers must be technology literate, so they can create interesting learning media for students."

UAD has been collaborating with Indosat since 2014. So far, the collaboration between UAD and Indosat has supported the implementation of Tri Dharma Perguruan Tinggi including education, research, and community service.

On the other hand, Fuli Humaeroh expressed her gratitude for the trust given for Indosat Ooredoo to be able to collaborate with UAD. "We will provide the best telecommunication solutions for UAD. Indosat strongly supports the advancement of Indonesian education. With this cooperation, we hope to prepare young people with technological insights."

The implementation of cooperation between the two parties is not only in the field of information technology development, but there will also be public lectures, seminars, research, and even community service to support education in UAD. (ard)

UAD Showcases Local and Foreign Mosque Photo Collections

 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta exhibited 40 photo collections of mosques that were photographed within the country and abroad. The photos were exhibited with the theme "The Beauty of Mosque Photos from UAD", which were displayed during the 2018 Jogja Halal Fest (JHF) event at Jogja Expo Center from Thursday to Sunday (11-14/10/2018).

Dr. Muchlas, M.T., UAD Vice Rector I as well as the photographer of the photos, revealed that the majority of his photographs were taken while carrying out duties from UAD. Although he is working as a lecturer, he still allocates his time to do his hobby.

"It is not easy to allocate and manage time to teach, carry out duties as a vice rector, and do my photography hobby. Many photos were taken in Indonesia, some of which were taken abroad, such as in Turkey, Egypt, Arab and Malaysia," he said at the opening of the exhibition.

Even so, he stressed that he took the photographs as someone who had a hobby in photography, not as a professional. Muchlas also explained that he took those mosque photos as an attempt to document the existence of Islam inside the country, as well as abroad.

Meanwhile, the Rector of UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., expressed his gratitude to the committe of the 2018 JHF who gave the opportunity to UAD to exhibit the mosque photo collections. This exhibition is also supported by students from UAD Lensa Student Activity Unit (UKM).

"This is the first time for JHF 2018 to have a photo exhibition from UAD. Hopefully, in the future, this collaboration can continue. For UKM Lensa students, this is a valuable experience that they cannot find in class. A hobby in photography must be practiced. No one knows if someday it can become a profession that supports future careers," said Kasiyarno.

On this occasion, Kasiyarno handed over the preamble to the committee as a symbol of the opening. In addition, there is a handover of photo collections of UAD Islamic Center Mosque to one of the JHF 2018 participants. (Ard)

Hari tanpa Bayangan di UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pengamatan dan diskusi Hari tanpa Bayangan, Sabtu (13/10/2018), di kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta. Fenomena ini diperingati dua kali dalam setahun, ketika posisi kulminasi matahari tepat di atas Kota Yogyakarta.

Kegiatan ini didukung Pusat Studi Astronomi (Pastron) UAD, Kelompok Studi Antariksa dan Astronomi (Andromeda) UAD, serta Pusat Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hadir sebagai pemantik diskusi Yudhiakto Pramudya, Ph.D., Ketua Pastron, dan Dr. Muchlas, M.T. Wakil Rektor 1 UAD.

Pengamatan Hari tanpa Bayangan sengaja dilakukan di gedung kampus 4 UAD. Gedung ini mendukung pengamatan karena memiliki sebuah lubang berdiameter 30 sentimeter yang menembus lantai 1 hingga lantai 10.

Dari penjelasan Muchlas, lubang tersebut sengaja dibuat agar dapat difungsikan untuk menunjang pengamatan maupun penelitian terkait cahaya serta bayangan. “Salah satunya untuk pengamatan Hari tanpa Bayangan. Sebab, fenomena ini langka dan penting dikaji dari sisi ilmiahnya.”

Ia menambahkan, fenomena tersebut bisa diaplikasikan untuk menentukan arah kiblat melalui bayangan. “UAD mempunyai perhatian besar terhadap fenomena-fenomena alam, salah satunya Hari tanpa Bayangan. Kami berharap fenomena langka seperti ini bisa dideskripsikan keilmuannnya, sehingga bisa memberikan wawasan bagi mahasiswa dan dosen.”

Perlu diketahui, ketika matahari mengubah kulminasinya di kota Mekah atau di atas Kakbah, masyarakat Indonesia bisa menentukan arah kiblat dengan melihat bayangan tubuh, bangunan, atau benda lain yang mempunyai bayangan. (ard)

Bulan Bahasa: Ajang Penguatan Bahasa Indonesia

Peringatan Bulan Bahasa 2018 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersamaan dengan Milad Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ke-37. Acara yang terangkum dalam Festival Bulan Bahasa 2018 ini mengangkat tema Eksistensi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mempertahankan Jati Diri Bangsa.

Dalam rangkaiannya, acara ini dimeriahkan perlombaan olimpiade bahasa Indonesia tingkat nasional yang diikuti oleh siswa SMA/SMK/MA sederajat. Kemudian ada lomba esai tingkat nasional untuk mahasiswa, dan musikalisasi puisi untuk umum. Olimpiade diikuti 60 peserta, esai 5 peserta, dan musikalisasi puisi 8 peserta.

Festival Bulan Bahasa 2018 diselenggarakan di aula barat kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018). Pada kesempatan ini, Ketua Program Studi PBSI, Dra. Triwati Rahayu, M.Hum. menyampaikan acara ini bagian dari Milad PBSI untuk menyemarakkan peringatan Bulan Bahasa.

Bahasa Indonesia semakin berkembang, ke depan memungkinkan menjadi bahasa internasional, minimal ASEAN. Untuk itu, setiap orang harus menyadari pentingya bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa,” ungkap Triwati.

Sementara Kepala Biro Mahasiswa dan Alumni (Bimawa) UAD, Dr. Dedi Pramono, M.Hum. menegaskan bahasa merupakan produk budaya tertinggi. “Dengan bahasa kita bisa berkomunikasi, berekspresi. Tetapi, juga bisa menimbulkan konfrontasi. Bahasa memiliki kedudukan yang istimewa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.”

Dedi menambahkan, salut kepada PBSI yang terus menyelenggarakan dan memperingati Bulan Bahasa. Ia berharap ke depan ada kolaborasi dengan Bimawa supaya lebih banyak pesertanya. Agar bisa menjadi event rutin di UAD yang bertaraf nasional. (ard)