Prestasi Ahda Gitana UAD

 

Makin Kompak, Tambah Semangat, Ahda Gitana… Siap, Bisa, Yiha….

Itu merupakan jargon yang dipakai oleh PSM (Paduan Suara Mahasiswa) Ahda Gitana. PSM ini mewadahi mahasiswa yang memiliki bakat dan minat dalam bernyanyi. Selain bernyanyi, di dalam PSM, mahasiswa juga dapat belajar berorganisasi.

            Melalui pameran yang digelar di GOR Among Raga pada Rabu (29/8/2018), PSM akan mengadakan pembukaan pendaftaran, khususnya bagi mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan PSM dapat datang ke sekretariat PSM yang berada di gedung ITC (Islamic Tecnologi Center) kampus 1 UAD. PSM juga akan membuka stan di setiap kampus pada 5 Sepetember.

PSM telah menyabet beberapa prestasi bergensi. Tahun 2015 PSM pulang dengan membawa medali perak setelah menang di LPS (Lomba Paduan Suara) Sapta Gita, Semarang. Pada 2016 di lomba yang sama, PSM Ahda Gitana mendapatkan perunggu. Satu tahun kemudian, Ahda Gitana mengikuti lomba BCF (Brawijaya Choir Festival) di Universitas Brawijaya Malang, dan berhasil mendapatkan perunggu.

Tahun ini, PSM akan mengikuti dua lomba sekaligus. Pada Oktober mengikuti lomba LPS UGM (Universitas Gadjah Mada), sedangkan November akan pergi ke Jakarta untuk lomba di FFN (Festival Foklor Nusantara).

“Untuk persiapan lomba, alhamdulillah sudah matang karena kami sudah rekaman dan mengirim data, hanya tinggal memantapkan latihan rutin saja,” ungkap Eno, yang ditemui di stan PSM Ahda Gitana.

“Teman-teman yang akan memilih PSM sebagai UKM yang ingin diikuti, semoga kalian bisa berkomitmen dengan pilihan, ya,” tambah Eno. (hrv)

 

          

Semangat Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran UAD

Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) baru bergabung pada Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD tahun 2018 ini. Sebanyak 47 mahasiswa mengikuti P2K tahap 1.

Adam Ahmad Darussalam, salah satu mahasiswa baru Fakultas Kedokteran mengaku sangat bangga dan antusias mengikuti P2K. Mengingat, perjuangannya masuk ke fakultas ini tidak bisa dibilang mudah. Ia harus mengikuti bimbingan belajar terlebih dahulu untuk mempersiapkan diri, dan melalui hari-hari dengan tekun belajar. Ia sangat bersyukur akhirnya bisa masuk di UAD setelah menghadapi persaingan yang sangat ketat.

Laki-laki asal Kalimantan tersebut sangat yakin bahwa dengan bergabungnya ia di Fakultas Kedokteran akan membawa perubahan dan kemajuan dalam dirinya, terutama dalam hal keagamaan. Ia memang sejak awal mengincar universitas Islam yang memiliki pendidikan keagamaan, moral, serta akhlak. Alhamdulillah ia dijodohkan dengan UAD. Mengingat orang tuanya adalah mualaf, jadi ia berusaha memperdalam ilmu agama di UAD.

Sama halnya dengan Adam, Izza Qorina atau yang biasa disapa Orin juga sangat antusias mengikuti P2K sebagai langkah awalnya di UAD. Mahasiswa baru asal Kotagede, Yogyakarta, ini percaya bahwa UAD akan memberikan pendidikan yang terbaik untuk mahasiswa kedokteran dan menjadikan mereka dokter-dokter profesional dengan berlandaskan Islam.

Walaupun Fakultas Kedokteran UAD masih baru, Orin yakin perkembangan pendidikan di UAD akan cepat berjalan. Mereka tidak khawatir terkait akreditasi dan sarana prasana. Sebab, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dengan mengundang para wali. UAD menjelaskan secara rinci tentang perkembangan Fakultas Kedokteran ke depannya. Sosialisasi yang dilakukan tersebut sangat membantu memantapkan hati para mahasiswa dan walinya.

Adam dan Orin juga berbagi pendapat tentang kegiatan perjokian yang sempat menggemparkan Fakultas Kedokteran UAD. Bagi mereka, kegiatan perjokian itu hanya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak percaya diri. Menjadi dokter adalah sebuah tanggung jawab yang besar, jika sejak awal sudah menggunakan cara yang tidak baik, maka bagaimana ke depannya? Menjadi dokter memang harus benar-benar berasal dari orang yang memiliki intelektual bagus, bukan sekadar ingin tapi tanpa perjuangan. Sebab, yang akan dihadapi kelak adalah manusia, bukan boneka.

“Menjadi seorang dokter adalah salah satu sarana pengungkapan rasa syukur karena kita dapat lebih menghargai sehat sebelum sakit, menghargai kesempurnaan anatomi yang diberikan, serta peduli dengan manusia lainnya,” ungkap Orin saat ditemui di tribun Among Raga.

 

Hari Ketiga P2K, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Adakan Stadium General

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) selenggarakan stadium general pada Rabu (29/8/2018) pukul 09.00 WIB di ruang auditorium kampus 1 UAD Jl. Kapas No. 9, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta, yang diikuti oleh 700 mahasiswa baru.

Kegiatan ini mengusung tema “Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan Menjunjung Tinggi Kebhinekaan dengan Jiwa Kepemimpinan untuk Indonesia Emas di Era Milenial”. Hadir sebagai narasumber adalah Rizqinofa Putra Muliawan (Founder Skyshi) dan Indra Haryadi S.Kom. (CEO Dojo-Box).

Menurut M. Rifal Dinata selaku ketua panitia, kegiatan ini merupakan tahap awal untuk menanamkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa baru.

“Sejak awal masuk, mahasiswa sudah kami tanamkan jiwa kewirausahaan. Kami memberikan ancang-ancang agar mereka tahu pemetaan ekonomi dan bisnis, terutama dalam berwirausaha,” tuturnya.

“Di perkuliahan, mereka memang belajar berwirausaha. Sementara, stadium general ini merupakan langkah awal untuk menanamkan dan mengenalkan jiwa kewirausahaan, serta menggenjot mereka untuk berwirausaha. Saya berharap, mahasiswa FEB bisa menjadi wirausaha yang baik, ramah, dan mengerti pangsa pasar di era milenial ini. Selain itu juga lebih berinovasi dan semangat juang dalam berwirausaha,” tambahnya. (wpw)

 

Dosen D-IV Bisnis Jasa Makanan Ikuti Program Beasiswa di Nanyang Polytechnic Singapore

Dua dosen Program Studi D-IV Bisnis Jasa Makanan (Bisma) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil terpilih dalam Program Beasiswa Retooling Kompetensi Dosen Vokasi Pendidikan Tinggi Vokasi Ristekdikti untuk Program di Luar Negeri. Mereka adalah Retnosyari Septiyani, S.TP.,M.Sc. dan Retty Ikawati, S.TP.,M.Sc. Keduanya berhasil lolos untuk Program Retooling bidang Food Processing. Program ini akan berlangsung selama delapan minggu dimulai pada 13 Agustus hingga awal Oktober 2018 di Nanyang Polytehnic Singapore.

Program Beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi bertujuan untuk mendukung program revitalisasi program vokasi di politeknik maupun universitas, mendukung pengembangan program vokasi D-IV Bisnis Jasa Makanan pada khususnya dan persiapan program vokasi lainnya yang akan diajukan oleh UAD, memperkuat kualitas program sertifikasi profesi, inisiasi terbentuknya “Teaching Factory (TEFA)”, serta mendorong keunggulan program vokasi yang sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI).

Para peserta retooling diharapkan dapat mentransfer pengetahuan dan keterampilan tentang teknologi terbaru kepada para mahasiswa dan mengembangkan program vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sistem pembelajaran vokasi untuk diploma dan kurikulumnya, peran dosen yang juga berfungsi sebagai coach agar mahasiswa dapat lebih berkembang secara potensi akademis dan skill, serta diikuti praktik yang dikondisikan dengan dunia usaha atau industri. Selain itu, diberikan pula teori dan praktik mengenai food processing, dairy product, teknologi pengemasan, manajemen bisnis, kunjungan industri, pilot project, dan point of achievement.

Narasumber pada program retooling ini adalah dosen dan praktisi dari School of Chemical and Life Sciences, School of Business Management, School of Design Nanyang Polytechnic Singapore, Agrifood and Veterinary Authority of Singapore, Tetra Pak SEA Pte Ltd., Food Automation in Singapore, Yakult, Vitafoods Asia, MUI Singapore untuk pangan halal, serta profesional chef untuk pengembangan kulinernya.

Program retooling akan diakhiri dengan uji kompetensi bidang Food Processing dan presentasi proyek yang pendanaannya dari Nanyang Polytechnic Singpore, bagi yang terpilih. Setelah mengikuti retooling, peserta diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya untuk mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan sehingga siap memasuki dunia kerja baik di industri pangan, hotel, katering, restoran terkait pengolahan, maupun bisnis jasa makanan.

Kesigapan Tim Kesehatan P2K UAD

 

Program Pengenalan Kampus (P2K) diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Senin (27/8/2018). Hari pertama, acara berlangsung di GOR Among Raga, yakni opening ceremony.

Untuk melancarkan acara dan penanganan mahasiswa yang sakit, UAD membentuk Tim Kesehatan yang diketuai oleh Fajar Aji Prasetya. Sebanyak 70 anggota siap melayani mahasiswa. Tim ini berasal dari berbagai fakultas dan program studi yang berbeda.  

Fasilitas seperti kasur, bantal, selimut, oksigen, tandu, dan kotak obat mereka sediakan. Selain itu, terdapat dua dokter dari RSU UAD. Diharapkan, dengan adanya dua dokter yang disediakan mampu menangani mahasiswa yang sakit sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Sementara dari bidang logistik, Tim Kesehatan banyak menyediakan obat-obatan untuk menghadapi keluhan yang dihadapi mahasiswa dan meringankan sakit yang diderita.

            Sejak pagi, ada kurang lebih 14 mahasiswa yang sakit. Untungnya, beberapa mahasiswa yang sakit dapat ditangani oleh tim. Keluhan mereka antara lain pusing, asma, maag, dan sakit perut.

“Dari mahasiswa yang sakit, masih bisa ditangani Tim Kesehatan jadi tidak perlu untuk dirujuk ke rumah sakit,” tutur Pipit Nurunnisayaqin, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat.
 

UAD Teken MoU dengan IKATEMI

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meneken penandatanganan nota kesepahaman bersama dan perjanjian kerja sama dengan Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI). Acara penandatanganan dihadiri Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T., Ketua Umum DPP IKATEMI Agus Komarudin, M.T., Ketua DPD IKATEMI Yogyakarya Agus Susilo Wibowo, serta beberapa pengurus IKATEMI.

Dalam sambutannya, Muchlas mengatakan, UAD akan bekerja sama dengan IKATEMI pusat dan daerah. “Terima kasih kepada dewan pengurus IKATEMI telah mau bekerja sama dengan UAD. Kami sedang akan mendirikan program diploma IV, Program Studi Teknologi Rekayasa Elektromedis, dan Teknik Laboratorium Medis,” paparnya.

Kedua program studi tersebut masuk Fakultas Vokasi. Secara teknis, ada empat prodi yang kompatibel dengan elektromedis, yakni Farmasi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, dan Biologi.

Kerja sama ini tidak hanya sebatas administrasi, tetapi juga akan dijalin di bidang yang lebih luas lagi. Ke depan akan ada kerja sama di bidang pembelajaran dan pelatihan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa. Kerja sama yang saling menguntungkan.

Sementara Agus Komarudin menyampaikan, sangat mengapresiasi UAD yang membuka program studi diploma IV terkait elektromedis. Vokasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Sementara tingkat kebutuhan tenaga elektromedis di Indonesia juga terus meningkat.

“Kami mendukung perguruan tinggi yang akan membuka program studi terkait elektromedis. Tenaga elektromedis harus mampu menjamin alat kesehatan layak pakai. Sebab, pelayanan sekarang harus berkualitas,” jelas Agus.

Saat ini banyak rumah sakit meminta tenaga elektromedis untuk menunjang pelayanan yang baik bagi pasien. “Kami berharap terjadi kolaborasi dunia profesi dan pendidik untuk mencapai pelayanan yang baik dan maksimal,” imbuhnya.

Yogyakarta merupakan kota terbanyak perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Elektromedis. Agus berharap lahir generasi yang baik dari UAD untuk mengembangkan elektromedis ke depan. Selain itu ia menginginkan akan ada penelitian yang baik dan berkualitas dari UAD. (ard)

KKN PPM UAD Inisiasi Desa Tangguh Bencana

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menginisiasi desa tangguh bencana di Desa Potorono, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Ketua Pungusul Program KKN PPM, Muchammad Rifai, S.K.M., M.Sc. menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya penanggulangan bencana.

“Dalam kegiatan KKN PPM ini dilakukan kajian risiko bencana, penyusunan rencana penanggulangan bencana, penguatan forum pengurangan risiko bencana, merancang sistem peringatan dini, serta perencanaan evakuasi. Semua kegiatan pengurangan risiko bencana dilakukan berbasis masyarakat. Tim dan mahasiswa UAD sebagai pendamping dan fasilitator,” ujarnya.

Pada acara puncak KKN PPM UAD, diselenggarakan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi. Simulasi ini melibatkan berbagai stakeholder dalam kebencanaan yaitu BPBD Kabupaten Bantul, Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC DIY), camat dan unsur Muspika Kecamatan Banguntapan, Puskesmas Banguntapan I, pemerintah desa, tim pokja bencana, serta kelompok relawan Desa Potorono.

Dalam skenario simulasi ini terjadi gempa 6.9 SR di Desa Potorono yang menyebabkan puluhan orang mengalami luka berat dan ringan serta ratusan warga mengungsi. Untuk menanggulangi bencana ini, Kepala Desa Potorono mengaktifkan tim tanggap darurat bencana yang terdiri atas enam sektor yaitu  posko, evakuasi, kesehatan, dapur umum, logistik, dan psikosial. Semua sektor bekerja sama dan berkoordinasi menangani korban dan pengungsi.

Dosen Pengusul Program KKN PPM UAD, Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc., menyampaikan bahwa simulasi penanggulangan bencana ini dilakukan untuk menguji dokumen dan SOP penanggulangan bencana yang telah disusun masyarakat.

Sementara Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya menjelaskan bahwa wilayah Yogyakarta rawan bencana. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

“Indonesia dilalui oleh ring of fire di daerah selatan, sehingga memiliki potensi bencana gempa yang tinggi. Kami, pimpinan UAD menyambut gembira atas inisiasi kegiatan ini. Simulasi ini semoga memberi bekal kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat,” tandasnya.

Dalam acara puncak KKN PPM 68 UAD ini juga dideklarasikan Inisiasi Desa Potorono Tangguh Bencana. Untuk keberlanjutan program desa tangguh bencana tersebut, tim KKN PPM UAD bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. (doc/ard)

Jakarta Governor Deliveres a Scientific Oration for UAD Freshmen

On Monday (08/27/2018) morning, DKI Jakarta Governor, Prof. Anies Rasyid Baswedan, Ph. D., delivered a scientific oration to participants of Student Orientation and Campus Recognition Program (P2K) of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) at Among Raga Sports Hall, Yogyakarta. Anies said that college time was a period that we could not repeat, because it would be the asset for us to explore the world in the society.

"From the experience gathered in the university, we can learn to organize everything within ourselves and what we have learned will be the asset to explore the world in the society," he said.

He also advised that when we were a student, we should not delay our plans and waste our time while studying at the university. We must be a student who is academically outstanding, not to only be active in the classroom, but also outside the classroom, as well. This is in order to prepare ourselves in the future so that we can become human beings who have moral, competence, and literacy skills.

Anies Baswedan in front of the students also had a speech about Indonesia. He said that the state in Indonesian was unique, not because of its diversity, but because of its unity.

"Be the generation that participates in maintaining unity in Indonesia by  respecting and giving equal opportunities for others," he added. (dta)

UAD KKN PPM-Kemenristekdikti Produces Products with Economic Value from Waste

The series of programs for the Student Study Program in Community Empowerment (KKN-PPM) of Kemenristekdikti and Universitas Ahmad Dahlan (UAD) for one month was ended by holding a product exhibition and entrepreneurship seminar on Saturday (25/8/2018) in Sinduharjo Village, Ngaglik, Sleman. This seminar presented Sarjudi to have a presentation on a theme of processing waste into vermicompost by breeding worms, and Dr. Surahma Asti Mulasari with material on processing waste into bio-charcoal briquettes. Also present were the Vice Rector III of UAD, Dr. Abdul Fadhil, M.T., the Head of UAD LPPM, Dr. Widodo, M.Sc., Sinduharjo Village Head, hamlet heads, village authorities, as well as invited guests from various hamlets in Sinduharjo Village.

The problem faced by the partner village, in this case is Sinduharjo Village, was agricultural and livestock waste that is not managed properly. It was just thrown away to rot, causing odor and pollution to the surrounding environment. Agricultural waste was only burned, causing environmental pollution. Livestock management was also not good because there were still a lot of livestock animals that were kept near houses where the droppings could spread and polluted the home environment.

At that time, livestock droppings were just left where they were without being checked before being taken to the fields to be used as fertilizer. During the rainy season, they were scattered along the road, flowing, and causing unpleasant odors. This problem is caused by the low level of knowledge and skills of the people in agricultural waste management and livestock farming in Sinduharjo Village. The purpose of this PPM KKN is to improve the empowerment of farmers and farmers in carrying out community-based total sanitation in order to control environmental pollution by utilizing agricultural and livestock waste into products with economic value which will be more beneficial.

At the seminar and product exhibition, the community, together with the UAD PPM KKN students, presented products made from agricultural and livestock waste into briquettes (brikata), liquid bokashi (bokcatar), solid bokashi (bokaptara), silage (latar), vermicompost fertilizer (pukat), and biogas. In addition, other products produced are luberta syrup which is made with worms, charcoal face masks, worm capsules, and worm juice which can be efficacious as a typhus medication.

Dr. Fatwa Tentama, M.Si., as the Field Supervisor (DPL) as well as the head for KKN-PPM Dikti grant proposal, said, "This program and seminar aims to empower local communities in entrepreneurship as well as to provide motivation to farmers and breeders to be able to utilize agricultural and livestock waste into products that have selling value."

In the future, it is expected that this kind of activity can be followed up with assistance and cooperation with various parties so that it can develop into a business unit for the welfare of the surrounding community.

As the chairman, Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., has some team members, atas Ahmad Faizal Rangkuti, S.K.M.,M.Kes., Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., Tri Wahyuni Sukesi, S.Si., M.PH., dan Sulistyawati, S.Si., M.PH. Another output expected of the PPM KKN program is the improvement of community knowledge and skills in processing agricultural and livestock waste, publications in national and international journals, proceedings in national seminars, IPR (copyright), module books, increased community participation, and increased community self-management.

Kedatangan Anies, Penyemangat Maba

Siapa yang tidak mengenal Anies Baswedan? Ia adalah seorang tokoh terkenal yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan.

Meskipun Anies sudah sering muncul di layar kaca, masih banyak yang belum memiliki kesempatan untuk bertatap muka secara langsung, termasuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kali ini, mahasiswa baru tahun 2018 UAD memiliki kesempatan yang luar biasa, karena Anies Baswedan diundang di tengah-tengah mereka.

Kedatangan Anies Baswedan merupakan salah satu penyemangat bagi mahasiswa baru. Mereka tampak memperhatikan pidato yang disampaikan oleh Gubernur DKI tersebut.

Kurnia, salah satu mahasiswa yang mendapatkan tempat duduk di belakang panggung, mengaku tetap senang dan tambah bersemangat dengan adanya Anies Baswedan.

“Kalau saya bertemu langsung dengan Pak Anies, saya ingin berfoto,” ungkapmahasiswa berkaca mata itu, tersipu.

Berbeda dengan Cantika, mahasiswa Fakultas Agama Islam ini mendapatkan tempat duduk di depan panggung. Sehingga ia bisa dengan jelas melihat wajah Anies Baswedan yang kala itu sedang berbicara di atas panggung. Cantika mengaku belum pernah bertemu dengan Anies Baswedan sebelumnya.

“Saya merasa senang sekaligus tidak menyangka bisa melihat Pak Anies Baswedan dengan jelas,” ucapnya saat ditemui di tribun Among Raga, Senin (27/8/2018) Cantika juga mengaku semangatkan kembali lagi begitu melihat Pak Anies di atas panggung. (hrv)