BEM FKIP UAD Bangkitkan ESQ Mahasiswa
“Ada beberapa hal yang mempengaruhi kehidupan manusia. Hakikat manusia yang menginginkan kebahagiaan menuntut mereka berusaha dengan beraneka cara. Kebahagian tidak semata didapatkan karena kecukupan secara lahiriah saja. Emosi dan spiritual ikut serta mempengaruhinya. Hal ini dibutuhkan oleh semua manusia termasuk mahasiswa. Mahasiswa yang hanya mengejar kebutuhn nilai saja tidak akan menjadi jaminan kesuksesannya kelak. Ada faktor lain di balik itu semua”
Jumat (22/4), pukul 13.00 bertempat di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan Jl Prof.Dr. Soepomo Warungboto, Yogyakarta, BEM FKIP adakan training Emotion Spiritual Quotient (ESQ). Hadir sebagai pembicara dalam forum tersebut adalah Nofel Windo. Acara tersebut bekerjasama dengan ESQ Leadership Center Yogyakarta.
Nofel Windo menganggap bahwa Acara ini patut dilaksanakan karena memang dibutuhkan mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang berpartisipasi dan ini wujud respon positif dari mereka. Ada sekitar 170 mahasiswa yang hadir, baik dari FKIP, Farmasi, Psikologi, maupun Teknik Industri. Mereka diajak untuk mengerti siapa sebenarnya diri mereka, kenapa mereka ada, dan mau ke mana sesungguhnya mereka. Tiga hal penting ini merupakan dasar dan harus dipahami supaya mereka dapat menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa dengan baik.
Adit menyampaikan “Acara seperti ini seharusnya dijadikan acara tahunan karena pengolahan IQ, EQ, dan SQ memang dibutuhkan. Semoga acara ini benar-benar bisa memberikan manfaat bagi perkembangan mahasiswa UAD”.
“Acara tersebut akan berlanjut sampai awal Mei. Kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 1 Mei 2011, diharapkan mahasiswa dapat mmengikutinya.” Tambah Adit (mahasiswa PBI) selaku koordinator kegiatan, setelah acara selesai. (FM)

“Kartini telah menorehkan sejarah yang apik bagi kaum wanita. Membawa mereka untuk menjelma sebagai sosok yang lebih dihormati dan dihargai. Tidak sekedar berperan di kasur, sumur atau pun dapur namun wanita punya hak yang sama dengan kaum pria, baik dalam pendidikan atau pun berpendapat”
Minggu, (17/4) pukul 15.00 WIB, di kediaman Raudal Tanjung Banua, RT 2 Dusun Lemahdadi, Desa Bangun Jiwo, Kasihan Bantul. Komunitas Rumah Lebah mengadakan sebuah forum diskusi sastra sekaligus untuk launching dua kumpulan cerpen “Cucu Tukang Perang” karya Soeprijadi dan kumpulan cerpen “Syekh Bejirum dan Anjing Kasmaran” karya Fahrudi”. Hadir sebagai pembicara adalah Afrizal Malna didampingi oleh kedua penulis kumpulan cerpen. Beberapa penyair hadir di antaranya, Jony Aryadinata, Mahwi Air Tawar, dan Kedung Dharma Romansa serta para mahasiswa UAD pemerhati dunia tulis menulis khususnya cerpen.
Pengenalan terhadap program studi memang sangat penting, baik untuk dosen maupun bagi mahasiswa. Hal itu diupayakan dapat membantu mahasiswa dalam menentukan langkahnya ke depan. Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyadari akan pentingnya hal ini. Oleh karena itu, Sabtu (16/4) pukul 13.30-15.30 WIB, bertempat di Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, diadakan kuliah umum dengan tema “Peningkatan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
“Jangan menjadi dosen sastra yang hanya bisa berteori. Menulislah. Dengan menulis, secara tidak langsung kita memberikan proses pembelajaran terhadap mahasiswa sastra”.
