Tali asih spesial untuk wisudawan yang berprestasi
Wisuda UAD periode Maret 2011 yang meluluskan 586 kali ini diwarnai dengan pemberian tali asih kepada para wisudawan yang berprestasi. Bagi lulusan terbaik dalam wisuda ini, akan disiapkan tali asih dari UAD dan dari bank mitra kerja UAD. Salah satu di antaranya mereka yang berprestasi dalam wisuda kali ini adalah, Fitra Prihatin. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika asal Bangka Belitung ini memperoleh nilai IPK 3,87 dengan masa studi 4,5 tahun. Kemudian Karolina Yofanti, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, ia memperoleh nilai IPK 3,87 dengan masa studi 4,6 tahun. Dan Nabelina Adicondro, mahasiswa Fakultas Psikologi (2007). mahasiswa asal Palu, Sulawesi Tengah dengan perolehan nilai IPK 3,86 dengan masa studi 3,5 tahun.
Prestasi yang diperoleh mereka ini karena didorong oleh semangat, doa, dan kerja keras selama menempuh studi di UAD. Bahkan selain bekerja keras, mereka juga memiliki trik dan cara agar bisa menyelesaikan studi dengan nilai tinggi dan masa studi yang relatif singkat. Seperti Nabelina Adicondro, mahasiswa yang aktif di organisasi Palang Merah Indonesia ini menceritakan, bahwa ia memiliki strategi tersendiri dalam menjalankan kuliah agar bisa memperoleh nilai yang tinggi dengan masa studi yang singkat. Karena menurutnya, kalau kita bisa menyusun strategi yang tepat dan baik, serta diikuti dengan kerja keras dan doa kepada Allah SWT, insya Allah upaya kita untuk tidak berlama-lama di kampus akan bisa terwujud.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Karolina Yofanti, menurut mahasiswa asal Yogyakarta ini, prestasi yang diperoleh karena tekad dan semangat yang dibangunnya selama menempuh pnedidikan di universitas Muhammadiyah ini. Apalagi selama amenempuh pendidikan di UAD, keberhasilannya juga terbantukan oleh peran aktif para dosen dan seluruh pegawai UAD.
“Kami di UAD ini bukan saja mendapatkan ilmu pengetahuan, tapi juga pengalaman hidup, dan bagaimana cara berkompetisi yang baik yang memang dibutuhkan oleh mahasiswa pasca lulus nanti,” kenangnya.
Mereka yang berprestasi ini pun tidak luput mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh dosen dan karyawan UAD atas peran mereka selama ini dalam membimbingnya. “Kami semua mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen UAD yang telah memberikan ilmu, semangat dan bimbingannya. Saya bangga kuliah di UAD, semoga amal baik seluruh komponen UAD ini dibalas oleh Allah SWT,” ungkap mereka saat di temui.
Acara wisuda tersebut yang dihadiri oleh keluarga wisudawan, seluruh jajaran Rektorat dan dosen, Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, Kopertis, dan Kopertais terlihat meriah dan menghibur. (Adv/d)

Selasa, 30 November 2010 bertempat di ruang Prodi
Senin (14/3), SMA Muhammadiyah II Sumatera Selatan kunjungi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kunjungan berlangsung di Auditorium Kampus I, Jln. Kapas 9 Semaki Yogyakarta. Kunjungan diikuti oleh 123 siswa dan guru pembina.
Sabtu, (5/3) di pendopo Dusun Krapyak Wetan KKN (Kuliyah Kerja Nyata) UAD bekerjasama dengan karangtaruna Kamu Kawan menyelenggarakan pentas seni yang bertajuk “Budayakan Budaya” pukul 19.30 sampai selesai. Acara ini diselenggarakan dalam rangka perpisahan KKN UAD di Dusun Krapyak Wetan, Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Acara yang diikuti oleh warga dan mahasiswa UAD tersebut menyuguhkan pentas baca puisi anak-anak, drama anak-anak, dangdut, dan petas wayang orang Mudho Budoyo (kesenian tradisional yang dimiliki Dusun Krapyak Wetan).
hingga lantai dasar dan diakhiri dengan acara ramah tamah.
SDM adalah penentu utama kualitas pendidikan sebuah PTS bukan gedung atau aset lainnya. UAD sendiri kata beliau, dengan jumlah mahasiswa yang banyak tersebut harus bisa menghasilkan SDM yang menjadi modal sosial bagi lingkungannya. Itu hanya bisa dilakukan jika mahasiswa diterjunkan langsung ke masyarakat dan di Muhammadiyah itu bisa dilakukan melalui ranting atau cabang dari organisasi tersebut. (@)
H. Ahmad Malik Fajar, M.Sc. yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional sekaligus didaulat untuk meresmikannya. Acara peresmian dihadiri oleh dosen, karyawan dan mahasiswa serta tamu undangan.
pembangunan gedung baru di kampus 3 UAD tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 3,002 miliar. Dana tersebut lebih efisien dari perencanaan awal yang diprediksikan menghabiskan biaya Rp 3,723 M. “Ini karena kita menggunakan sumber daya manusia (SDM) sendiri dalam pelaksanaan pembangunanya,” paparnya.